Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Tahun ini merupakan momen 10 tahun gagasan komunitas Tiongkok-ASEAN yang lebih erat dengan masa depan bersama, serta Belt and Road Initiative, serta hari jadi China-ASEAN Expo serta China-ASEAN Business and Investment Summit ke-20.

China-ASEAN Expo yang pertama dan KTT digelar dengan sukses di Nanning, ibu kota Wilayah Otonom Guangxi Zhuang, Tiongkok Selatan pada 2004. Sejak itu, China-ASEAN Expo diadakan satu kali dalam setahun dan Nanning menjadi tuan rumah permanen bagi ajang ini. Maka, "Nanning channel" pun terbentuk sebagai sarana penting dari kebijakan pintu terbuka dan kerja sama Tiongkok-ASEAN. Status ini juga melekat pada Guangxi.

Dalam 20 tahun terakhir, berbagai jenis barang dari negara-negara ASEAN telah merambah pasar Tiongkok lewat sarana China-ASEAN Expo. Dengan demikian, pembangunan ekonomi Tiongkok mendatangkan peluang bagi berbagai pihak penjual di ASEAN.

Banyak perusahaan asal Tiongkok, ASEAN, dan seluruh penjuru dunia memanfaatkan "Nanning channel" untuk saling bekerja sama di berbagai bidang, seperti perdagangan barang, investasi, perdagangan jasa, kapasitas produksi internasional, serta pembangunan kawasan industri lintaswilayah, dan lain sebagainya.

Dalam lima tahun terakhir, Nanning meresmikan hampir 300 proyek di China-ASEAN Expo dengan investasi total di atas RMB 200 miliar, menurut Liang Qing, Direktur Dinas Promosi Investasi Nanning.

Selain itu, China-ASEAN Expo secara efektif menggerakkan kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN selama 20 tahun terakhir, serta mengusung banyak perusahaan Tiongkok yang "mendunia".

Perdagangan bilateral antara ASEAN dan Tiongkok meningkat drastis dari US$ 100 miliar pada 2004 menjadi US$ 975,34 miliar pada 2022.

Tiongkok bahkan tetap menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 14 tahun berturut-turut. Sementara, ASEAN menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok selama tiga tahun berturut-turut.

Wei Zhaohui, Sekretaris Jenderal Sekretariat China-ASEAN Expo, mencatat, status "Nanning channel" secara bertahap berkembang menjadi "pintu gerbang" kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan negara-negara ASEAN, begitu pula dengan negara-negara lain.

Lebih lagi, "Nanning Channel" turut mempererat pertukaran budaya dan ikatan antarwarga di kedua pihak.

Seperti diketahui, Tiongkok dan ASEAN telah saling mengirim lebih dari 200.000 mahasiswa. Negara-negara ASEAN juga telah mendirikan 42 Confucius Institutes dan 39 Confucius Schools. 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023