kehadiran waduk-waduk penyimpan air dapat mengantisipasi terjadinya krisis air
Jakarta (ANTARA) - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta  membangun waduk-waduk sebagai penyimpanan air bersih yang bisa dimanfaatkan ketika menghadapi musim kemarau panjang seperti sekarang ini.
 
"Warga banyak kekurangan air karena  pemerintah tidak pernah membuat kebijakan untuk penampungan. Seharusnya tersedia waduk atau  dam untuk menampung air dan bisa disalurkan kepada warga apabila membutuhkan," kata Trubus saat dihubungi di Jakarta, Selasa,menanggapi 18 kelurahan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang mengalami krisis air.
 
Trubus menyebut kehadiran waduk-waduk penyimpan air dapat mengantisipasi terjadinya krisis air di daerah-daerah yang selama ini mengalami kesulitan ketika musim kemarau.
 
Trubus menduga tingginya biaya pembangunan waduk  membuat pemerintah daerah atau pemangku kepentingan tidak menganggarkan dana untuk merealisasikannya.
 
Para pengambil kebijakan, kata Trubus kurang mempersiapkan kewaspadaan terhadap krisis air. Seharusnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya membuat kebijakan kewaspadaan terhadap krisis air bersih.
 
Padahal, jelas Trubus,  manfaat waduk-waduk itu juga besar selain untuk cadangan air juga dapat difungsikan untuk mengurangi risiko banjir.
 
"Jadi jarang kebijakan terkait bagaimana mengelola air yang melimpah dan bagaimana kemudian mendistribusikan air saat kondisi krisis. Itu enggak ada," ucap Trubus menegaskan.
 
Lebih lanjut, Trubus menjelaskan warga juga harus mengantisipasi kejadian krisis air bersih ini sejak awal untuk membangun tempat-tempat penampungan air sendiri.
 
"Pemerintah dengan masyarakat harus berkolaborasi untuk membangun tempat penampungan air, apakah itu pakai pipa atau bahan-bahan lain yang penting persediaan air aman," jelas Trubus.
 
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Perumda PAM Jaya mempercepat pembangunan reservoir komunal atau tandon air ukuran besar untuk mengatasi krisis air di sejumlah kelurahan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
 
"Ya ada beberapa kelurahan dan Dirut PAM Jaya (Arief Nasrudin) sudah disiapkan reservoir. Ada di Marunda dan beberapa di Jakbar supaya masyarakat bisa tetap mendapatkan pelayanan air bersih," kata Heru di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (22/9).
 
Krisis air bersih itu, kata Heru, akibat sumber air berkurang tetapi kebutuhan mengalami kenaikan. Solusinya adalah dengan mempercepat penyediaan tandon atau tangki berukuran besar.
 
Adapun 18 kelurahan terdampak, yakni Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur dan Pegadungan. Selain itu Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, Kamal Muara dan sekitarnya.
Baca juga: Bacaleg bantah dompleng bantuan mobil tangki ke rusun krisis air Jakut
Baca juga: Heru minta reservoir komunal dipercepat untuk atasi krisis air
Baca juga: PAM Jaya salurkan 1,7 juta liter air atasi krisis air

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023