Kegiatan ini untuk membantu masyarakat, sekaligus upaya stabilisasi harga bahan pangan di pasaran.
Sampit (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pasar penyeimbang di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

"Kegiatan ini untuk membantu masyarakat, sekaligus upaya stabilisasi harga bahan pangan di pasaran. Komoditas yang dijual di pasar ini memang komoditas pangan strategis," kata Kepala Dishanpang Kalteng Riza Rahmadi, di Sampit, Selasa.

Kegiatan dilaksanakan di pasar eks bioskop Mentaya di Jalan S Parman kawasan Taman Kota Sampit. Pasar penyeimbang ini digelar bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional.

Bahan pangan yang dijual kali ini berupa beras SPHP 5 ton, bawang merah 300 kilogram, bawang putih 200 kilogram, gula pasir 800 kilogram, minyak goreng 800 liter, dan telur 250 tray.

Beras SPHP dijual Rp55 ribu per lima kilogram, gula pasir Rp13 ribu per kilogram, minyak goreng kemasan Rp14 ribu per liter, bawang merah Rp20 ribu per kilogram, bawang putih Rp32 ribu per kilogram dan telur ayam ras Rp50 ribu per tray.

"Selain untuk membantu masyarakat secara langsung, kami juga berupaya mengendalikan inflasi melalui stabilisasi pasokan dan harga. Dengan pasokan dan harga terjangkau, diharapkan harga bahan pangan di pasaran juga turun dan stabil," kata Riza.

Barang-barang tersebut ada dari Bulog Cabang Sampit melalui Kanwil Kalteng, peternak, kelompok tani wanita, dan distributor lain yang ada di Kotawaringin Timur, serta distributor ada yang dari Sampit dan dari provinsi.

Kegiatan ini akan dilanjutkan Rabu (27/9) pagi di lokasi yang sama. Selain itu, juga ada penambahan yakni di halaman kantor bupati setempat.

"Kegiatan ini nanti juga akan digelar di kabupaten lain. Kegiatan akan dilaksanakan sampai akhir tahun dengan harapan agar inflasi benar-benar terkendali dan bisa terus kita tekan," kata Riza.

Riza mengaku senang melihat besarnya animo masyarakat. Antusias masyarakat sangat tinggi dan selalu meminta agar kegiatan ini digelar setiap minggu.

"Untuk permintaan agar digelar setiap minggu, kami belum bisa memberikan kepastian. Kami harus mengoordinasikannya dulu, termasuk dengan pemerintah daerah setempat," demikian Riza.

Pasar penyeimbang yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Kalteng tersebut langsung diserbu pembeli, sehingga habis dalam waktu singkat.

"Ini sangat membantu kami karena harganya lebih murah dibanding di pasar. Apalagi harga beras saat ini sedang naik. Mudah-mudahan ini sering digelar dan bisa rutin," kata Irma, warga Sampit.
Baca juga: Beras subsidi berkontribusi signifikan kendalikan inflasi Kalteng
Baca juga: Dishanpang Kalteng-ANTARA bersinergi wujudkan ketahanan pangan daerah

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Norjani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023