Sebagai tuan rumah Jabar harus berprestasi dan menjadi `pelakon` dari PON XIX/2013, karena masyarakat mendambakan prestasi atlet Jabar bukan prestasi atlet-atlet Jabar yang berlaga membela provinsi lain. Atlet Jabar bukan atlet `banderol` yang mudah
Bandung (ANTARA News) - Masyarakat Jawa Barat mendambakan atlet potensial binaannya menorehkan prestasi bagi provinsi itu ketika menjadi tuan rumah PON XIX/2016 dan tidak mudah dibeli untuk membela daerah lain.

"Sebagai tuan rumah Jabar harus berprestasi dan menjadi `pelakon` dari PON XIX/2013, karena masyarakat mendambakan prestasi atlet Jabar bukan prestasi atlet-atlet Jabar yang berlaga membela provinsi lain. Atlet Jabar bukan atlet `banderol` yang mudah dibeli daerah lain," kata Tim Pengendali dan Pengawas Satgas PON XIX/2016 Jabar, Verdia Yosef, di Bandung, Senin.

Menurut Yosef, PON XIX/2016 merupakan momen bagi atlet-atlet Jawa Barat untuk unjuk gigi dan memperlihatkan potensi dan prestasi mereka kepada masyarakat Jabar yang dipastikan datang langsung memberi dukungan.

"Masyarakat Jabar tentunya tidak mengharapkan atlet yang selama ini digembar-gemborkan dibina dan ditempa di Jabar, tapi pada PON nanti berlaga untuk provinsi lain. Hal itu tidak boleh terjadi," kata pria yang juga Ketua Bidang Pembinaan Pengda PRSI Jabar itu.

Ia yakin nurani atlet Jabar mencintai Jabar dan sikap bertanding untuk nama besar dan kejayaan Jabar saat berlaga di kandang sendiri.

"Jangan sampai kejadian, masyarakat justru kagum kepada kontingen daerah lain sementara atletnya asal Jawa Barat," kata Yosef.

Selama ini, kata dia, Pemprov dan KONI Jabar telah semaksimal mungkin memfasilitasi atlet serta memberi kasih sayang kepada mereka mulai dari uang saku, bonus, hadiah rumah dan lainnya.

Ia telah mendeteksi adanya tawaran-tawaran dari sejumlah daerah untuk atlet renang yang dibinanya. Atlet renang Jabar yang mampu menyabet 22 medali emas dari 30 medali emas yang diperebutkan pada PON XVIII/2012 banyak mendapat tawaran dari daerah pesaing.

"Renang paling banyak mendapat godaan hengkang, itu karena atlet Jabar masih muda-muda dan potensial di PON mendatang. Namun PRSI telah menyiapkan strategi untuk tetap utuh dan kembali merebut juara umum pada PON XIX/2016," kata Verdia Yosef.

Sementara itu Ketua Umum KONI Jawa Barat Azis Syarif menyatakan mulai saat ini tidak akan ada lagi atlet yang keluar atau hengkang dari Jabar.

"Tidak akan ada lagi yang bisa hengkang dari Jabar, 99 persen atlet Jabar sadar dan punya patriotisme untuk sama-sama berjuang bagi Jabar pada PON XIX/2016, saat kami menjadi tuan rumah. Mereka harus memberikan kebanggaan kepada warga Jabar," Azis Syarif menambahkan. (S033/D011)

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013