Sumber air yang berkualitas buruk dapat membawa berbagai masalah kesehatan
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Diana Sunardi, Mgizi, SpGK(K) mengingatkan bahwa kualitas air minum yang buruk dapat memicu masalah kesehatan tubuh, salah satunya gangguan sistem pencernaan hingga yang terparah adalah stunting.

“Sumber air yang berkualitas buruk dapat membawa berbagai masalah kesehatan, seperti diare hingga stunting. Komposisi mikrobiota antara lain dipengaruhi oleh sumber air minum,” kata Diana Sunardi dalam kegiatan media gathering “Tidak Semua Air Sama” di Jakarta, Selasa.

Diana Sunardi yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) menjelaskan bahwa dari berbagai riset yang dihadirkan bahwa komposisi bakteri jahat dari air minum menjadi penyebab terjadinya berbagai kerusakan di organ tubuh manusia.

Baca juga: Bolehkah minum air kelapa setiap hari?

“Walaupun air minum sudah direbus hingga mendidih, jika cara penanganan dan penyimpanan air tidak higienis maka kontaminasi E. coli dapat kembali terjadi,” jelas dia.

Oleh karena itu, Menteri Kesehatan mengatur itu semua dalam Permenkes Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang menyebutkan bahwa air minum harus memenuhi syarat tidak berbau, tidak berasa (tawar, dingin alami), bersih dan jernih, serta aman dari kontaminan.

Dia juga menyatakan bahwa Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dari Kementerian Kesehatan (2020) menyebutkan bahwa 7 dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri E. coli, dan baru 11.9 persen rumah tangga yang memiliki akses terhadap air yang aman untuk dikonsumsi.

Dalam kesempatan yang sama, Guru besar hidrogeologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr.rer.nat. Ir. Heru Hendrayana, mengatakan bahwa kualitas air tidak semuanya sama. Hal itu dikarenakan sumber air yang diperoleh dari sumber yang berbeda-beda.

“Air yang sehat dan aman untuk dikonsumsi sangat bergantung dari sumbernya. Air yang diambil dari tanah dangkal besar peluangnya untuk tercemar aktivitas manusia. Sementara air dari akuifer dalam sifatnya murni dan memiliki kandungan mineral alami sehingga aman dan menyehatkan untuk dikonsumsi.” kata Heru Hendrayana.

Baca juga: Minum air putih bisa membantu redakan ISPA

Titik awal air menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi setiap kesehatan organ tubuh manusia. Sumber atau titik awal air yang tidak baik akan memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan tidak hanya pencernaan dan stunting, tetapi juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Masih di lokasi yang sama, jurnalis senior dan figur publik Najwa Shihab meminta kepada para konsumen untuk selalu kritis dan mencari tahu setiap produk yang dikonsumsinya terlebih jika berdampak pada kesehatan secara langsung maupun tidak.

“Konsumen masa kini, terutama kaum muda, menyebutkan bahwa dampak lingkungan menjadi perhatian mereka untuk memilih sebuah produk, termasuk air minum,” kata Najwa Shihab.

Hal itu direspon baik oleh Aqua dalam menjamin sumber air yang memiliki kualitas terbaik yang ada di Indonesia. Saat ini, Aqua memiliki sumber air dari 19 pegunungan terpilih yang telah melewati sembilan kriteria, lima tahapan, serta minimal 1 tahun penelitian.

“Pemilihan sumber air Aqua juga didukung oleh pakar dari lintas-keilmuan, yaitu geologi, hidrogeologi, dan geofisika, serta didukung oleh laboratorium di Perancis dan Jerman, dipilih secara ketat melalui lebih dari 600 parameter sehingga mengandung mineral alami dan diproses tanpa tersentuh tangan manusia untuk menjaga kemurniannya, sehingga rasanya yang dingin alami tanpa didinginkan,” jelas Vice President Marketing Danone Indonesia, Sri Widowati.

Saat ini, Aqua juga berkomitmen akan menerapkan pendekatan yang terintegrasi dari hulu ke hilir guna memastikan kualitas dan kuantitas sumber air yang selalu terjaga untuk setiap konsumen mereka dengan berbagai cara yang ramah lingkungan.

Baca juga: Masyarakat diminta tidak terkecoh klaim air dengan kandungan alkali

Baca juga: BKKBN: Sumber air minum tidak layak tingkatkan risiko stunting


Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023