Moskow (ANTARA) - Laksamana Viktor Sokolov, komandan Armada Laut Hitam Rusia, terlihat dalam televisi pemerintah Rusia pada Selasa saat menghadiri pertemuan para pemimpin pertahanan yang dilakukan dari jarak jauh.

Kemunculan itu ditayangkan sehari setelah pasukan khusus Ukraina mengatakan mereka telah membunuh sang laksamana.

Dalam video dan foto yang dirilis oleh kementerian pertahanan Rusia itu, Sokolov menjadi salah satu dari beberapa komandan armada dalam video yang tampaknya ikut serta dalam pertemuan langsung antara Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan para panglima lainnya, meskipun tidak berbicara.

Masih belum jelas kapan video itu direkam.

Pasukan khusus Ukraina mengatakan Senin bahwa Sokolov tewas bersama 33 perwira lainnya dalam serangan rudal pekan lalu terhadap markas besar Armada Laut Hitam Rusia di pelabuhan Sevastopol di Krimea, yang direbut dari Ukraina pada 2014.

Menanggapi video Rusia tersebut, pasukan khusus Ukraina mengatakan dalam Telegram: "Karena Rusia tergesa-gesa mempublikasikan tanggapan dengan Sokolov yang diduga masih hidup, unit kami sedang mengklarifikasi informasi tersebut."

Baca juga: Ukraina klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia tewas, Moskow bungkam

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari klaim Ukraina, dan meminta  wartawan bertanya kementerian pertahanan Rusia.

Dalam video tersebut, Shoigu mengatakan lebih dari 17.000 tentara Ukraina tewas pada September dan lebih dari 2.700 senjata, termasuk tujuh tank tempur Bradley buatan Amerika Serikat, telah dihancurkan.

“Angkatan bersenjata Ukraina menderita kerugian serius di seluruh garis depan,” kata Shoigu, seraya menambahkan bahwa serangan balasan Ukraina sejauh ini tidak membuahkan hasil.

“Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya terus mempersenjatai angkatan bersenjata Ukraina, dan rezim Kiev menerjunkan pasukan yang tidak terlatih ke ladang pembantaian dalam serangan yang tidak masuk akal,” lanjut Shoigu.

Serangan balasan Kiev belum berhasil merebut banyak wilayah dari pasukan Rusia, yang menguasai sekitar 17,5 persen dari wilayah Ukraina.

Menurut kajian Belfer Center di Harvard Kennedy School pada 19 September, Rusia telah menguasai wilayah seluas 91 km persegi dari Ukraina dalam sebulan terakhir, sementara pasukan Ukraina telah merebut wilayah seluas 41 km persegi dari pasukan Rusia.

Baca juga: Jurnalis Al Jazeera sebut Rusia cuci otak anak-anak Ukraina

Sumber: Reuters

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023