Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN Desty Arlaini mengatakan bahwa PT. Pelindo berpeluang masuk sebagai operator kontainer terbesar kelima di dunia.

"Kami sebagai pemegang saham, ingin Pelindo menjadi BUMN yang kompetitif sehat, dan bisa bersaing secara global,” kata Desty dalam acara Pelindo Voice of Stakeholders di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, untuk mencapai target sebagai operator kontainer terbesar kelima di dunia, Pelindo perlu memperbaiki aspek-aspek seperti inisiatif yang belum tuntas, proyek strategis nasional yang harus diselesaikan, pelabuhan yang belum mengadopsi standar operasional, serta mengembangkan potensi kompetensi para talenta di perusahaan tersebut.

Selanjutnya ia berharap bahwa kontribusi Pelindo terhadap pajak dan deviden negara dapat meningkat pada 2023, setelah mencapai Rp7,21 triliun tahun 2022.

Adapun pada 2021 kontribusi Pelindo terhadap negara sempat mengalami penurunan dibanding tahun 2020, dari Rp5,45 triliun menjadi Rp4,69 triliun.

Desty melanjutkan, inisiatif penggabungan empat BUMN pelabuhan Indonesia oleh Kementerian BUMN menjadi satu entitas merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan biaya logistik nasional yang tinggi.

Keputusan ini didasarkan pada kajian dari Boston Consulting Group (BCG), yang mengidentifikasi ketidaksinergisan dan tantangan dalam kondisi terpecahnya Pelabuhan Indonesia menjadi empat entitas terpisah.

“Penggabungan ini sejalan dengan peta jalan BUMN 2020-2024, yang melibatkan klasterisasi bisnis BUMN untuk meningkatkan kolaborasi,” kata Desty.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa klasterisasi itu menjadi dasar perbaikan portofolio, yaitu penggabungan menjadi opsi terbaik untuk menciptakan sinergi dan nilai tambah.

“Koordinasi, sinergi, dan standarisasi akan lebih efektif dilaksanakan ketika semuanya berada di bawah satu komando,” kata Desty.

Baca juga: Luhut: Merger Pelindo dukung pertumbuhan sektor maritim dan investasi

Baca juga: Transformasi Pelindo tekan biaya logistik di Indonesia

Pewarta: Rivan Awal Lingga
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023