Makassar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin menginstruksikan kepada bupati dan walikota di 24 kabupaten/kota untuk melakukan penetrasi pasar, misalkan gelar pasar murah atau operasi pasar untuk mencegah inflasi dan kenaikan harga bahan pokok.

"Itu (pasar murah) salah satu cara untuk mengatasi kenaikan harga komoditi secara cepat dan singkat. Tapi cara cepat juga perlu kita pikirkan supaya tidak berlanjut terus masalah ini, jangan cara singkat terus," kata Bahtiar saat melakukan peninjauan harga bahan pangan di Pasar Pabbaeng-baeng dan Pasar Terong Makassar, Selasa.

Kenaikan harga bahan pokok yang kini semakin melonjak jadi perhatian serius Pemprov Sulsel. Sejumlah langkah taktis disiapkan untuk menekan harga.

Menurut Bahtiar, yang perlu diperkuat saat ini tidak hanya ketahanan pangan, tetapi juga kedaulatan pangan.

Baca juga: Disperindag Palu subsidi empat komoditas pangan di pasar murah

"Kalau ketahanan pangan itu, barang tidak ada kita cari penggantinya supaya bisa terisi dan terisi cepat. Sementara kedaulatan pangan, Anda memiliki pangan tersebut, bahkan anda bisa survive," ujarnya.

Menurut Bahtiar, pembenahan hulu di sektor pangan menjadi kunci kedaulatan pangan jangka panjang. Dengan mengetahui sumber pemicu kelangkaan, maka pemetaan strategi untuk peningkatan produksi bisa dilakukan sedini mungkin.

Dari hasil pemantauan, sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Di antaranya komoditas beras, mulai dari kualitas medium maupun premium mengalami kenaikan hingga Rp3 ribu per kilo.

Selain beras, komoditas yang mengalami kenaikan yaitu komoditas bawang merah, daun bawang, tahu, minyak dan komoditas gula.

Baca juga: Pemkot Jayapura rencanakan operasi pasar murah sebanyak 20 kali

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023