Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menguatkan gerakan tanam pohon di wilayah tersebut dalam upaya untuk menghadapi perubahan iklim yang menjadi salah satu tantangan besar umat manusia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa perubahan iklim tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia saja, namun juga seluruh negara di dunia.

"Menanam pohon mungkin terlihat sebagai sebuah cara yang ringan dan terlihat sepele, namun dampak dan kontribusi yang dihasilkan sangatlah besar," kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, gerakan menanam pohon merupakan tindakan konkret dalam upaya melawan laju perubahan iklim yang saat ini dihadapi dunia. Pohon-pohon tersebut, bisa menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida, sehingga udara menjadi lebih bersih.

Menurutnya, penguatan aksi penanaman pohon di wilayah Jawa Timur tersebut, merupakan salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab bersama untuk melestarikan lingkungan, utamanya dalam melawan perubahan iklim.

"Pohon mempunyai peran yang sangat penting mereduksi gas rumah kaca sebagai penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim. Penanaman pohon ini dapat mengurangi jejak karbon untuk melawan perubahan iklim," ungkapnya.

Baca juga: Airlangga: Ekonomi hijau jadi sumber baru pertumbuhan berkelanjutan

Dalam kesempatan itu, Khofifah bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan penanaman 1.500 pohon durian Musang King dan alpukat Aligator di kawasan Bendungan Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Ia berpesan, pohon-pohon yang sudah ditanam tersebut diharapkan bisa dirawat degan baik agar mampu memberikan manfaat secara maksimal. Aksi penanaman pohon tersebut diharapkan diikuti oleh sektor swasta dan masyarakat.

"Sehingga pada akhirnya akan semakin membawa dampak yang lebih besar dalam aksi melawan perubahan iklim," ujarnya.

Selain melakukan penanaman pohon, Gubernur juga menebar 50 ribu benih ikan dan udang di bendungan yang dibangun di kaki Gunung Kelud tersebut.

Baca juga: UIII buka Program Studi Perubahan Iklim
Baca juga: Jokowi tegaskan bursa karbon kontribusi Indonesia lawan krisis iklim


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023