Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menggaungkan program desa energi berdikari dalam forum United Nations Global Compact (UNGC) Global Leader Summit 2023 di New York, Amerika Serikat (AS).

Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y. Nasroen mengatakan PT KPI sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina memiliki fokus dan komitmen keberlanjutan terhadap implementasi environment, social & governance (ESG) untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals, SDGs) 2030.

"Salah satu strateginya dengan partisipasi aktif di organisasi, forum, inisiatif keberlanjutan di skala global dan internasional, termasuk di forum UNGC," kata Hermansyah melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Adapun, keterlibatan PT KPI pada forum yang digelar pada Selasa (19/9) tersebut, menyusul keberhasilan PT KPI masuk enam terbaik Innovator Team di ajang Indonesian SDG Innovation Accelerator for Young Professionals, Agustus 2023 lalu.

Untuk PT KPI, lanjut dia, forum internasional tersebut sangat penting untuk memperkuat penerapan ESG yang menjadi perhatian investor global sekaligus memperluas jangkauan jejaring perusahaan besar dunia termasuk di bidang migas yang menjadi anggota UNGC.

"Selain itu, meningkatkan kualitas laporan keberlanjutan khususnya aspek 10 principles UNGC serta mendorong partisipasi aktif dan kerja sama berbagai bidang keberlanjutan di kancah global," ujarnya.

Diketahui, program desa energi berdikari yang diusung dengan tema Clean Energy for Life PT KPI didaftarkan sebagai peningkatan publikasi CSR dan ESG perusahaan. Ajang itu diikuti oleh 677 inovator dari berbagai negara di dunia, dengan 69 inovator berasal dari Indonesia yang merupakan anggota dan sub-anggota Indonesia Global Compact Network (IGCN).

"Seluruh inovator telah melalui masa fellowship dan penyelesaian inovasi program selama 9 bulan. Para peserta terdiri dari talenta muda perusahaan dari kalangan BUMN, swasta, dan industri yang turut andil dalam program keberlanjutan," kata Hermansyah.

Dalam hal program energi bersih, ia menjelaskan PT KPI berkolaborasi menyediakan energi bersih melalui energi baru dan terbarukan untuk mengembangkan kehidupan lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi, pendidikan yang lebih baik, dan komunitas yang lebih sejahtera.

"Kami berhasil mengembangkan energi bersih di dusun terpencil di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebagai pilot project melalui pembangkit listrik tenaga hybrid (PLTH)," ungkapnya.

Sebelumnya, proyek itu diawali teknologi hybrid energy one pole (Heop) hanya untuk kebutuhan listrik. "Saat ini, berkembang menjadi PLTH yang menggabungkan energi surya dan angin untuk pemanfaatan secara komunal, menjadi solusi warga yang sebelumnya kesulitan penerangan listrik," kata dia.

Adapun, kapasitas PLTH itu sebesar 16.200 watt peak (Wp) dengan 12 ribu Wp di antaranya untuk menyuplai 78 rumah warga dan fasilitas umum.

"PLTH meningkatkan perekonomian melalui kreatifitas warga mengolah produk makanan tambak, koperasi, dan solusi ketersediaan air bersih layak konsumsi berupa sistem desalinasi berbasis masyarakat (Sidesi Mas) berkapasitas 240 liter/jam," ucap Hermansyah.

Sedangkan dalam hal kontribusi pengurangan emisi, PLTH berhasil mengurangi emisi sebesar 126,4 ton CO2 equivalent per tahun.

"Ini juga menjadi wujud kepatuhan perusahaan pada aspek ESG, mendukung program transisi energi dan penurunan emisi karbon dan selaras dengan delapan poin tujuan SDGs, yaitu tanpa Kemiskinan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, penanganan perubahan iklim, dan ekosistem daratan," tuturnya.

Sementara itu, CEO UNGC Sanda Ojiambo mengungkapkan UNGC merupakan inisiatif konkret PBB untuk mengajak seluruh perusahaan dunia dalam menyelaraskan strategi perusahaan dengan 10 prinsip UNGC di sektor HAM, buruh, lingkungan, dan antikorupsi.

"Dengan ambisi meningkatkan global inisiatif yang bekerja sama dengan unit bisnis seluruh dunia sesuai dengan tema tahun ini Moving Faster, Forward Faster," ungkapnya.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023