Munich (ANTARA Reuters) - Zinedine Zidane akan mengucapkan selamat tinggal pada dunia sepakbola dan ingin mengakhiri karir luar biasanya itu dengan menjadi juara Piala Dunia 2006 pada Minggu (9/7), ketika kesebelasan Prancis akan bermain dalam pertandingan final melawan Italia. Kinerja maksimal yang tidak terpengaruh usia dari maestro lapangan tengah Zidane (34) dalam kemenangan semifinal 1-0 atas Portugal di stadion Allianz Arena, Jerman, Rabu (Kamis WIB), memperkuat tekadnya meraih satu kemenangan lagi di final yang berlangsung di Berlin. Zizou, nama panggilan Zidane, juga menjadi motor penggerak kemenangan kesebelasan Prancis saat menjuarai Piala Dunia 1998 di ibukota negaranya, Paris. Kemudian, seperti kebiasaan khasnya, setelah memperlihatkan aksi hebatnya dan keterampilannya mengolah bola, Zidane meninggalkan arena laga pertandingan tanpa komentar apa pun, bahkan membiarkan pelatih Prancis, Raymond Domenech, bersama pemain lainnya merayakan kemenangan. Ia agaknya ingin menyimpan kinerja terbaikya, dan membiarkan orang lain membicarakan kehebatannya itu. "Ya, itu akan menjadi pertandingan terakhir baginya, benar-benar terakhir. Tetapi, itu bukanlah apa yang dipikirkannya. Ini bukan semata mengenai pertandingan terakhir Zinedine Zidane, ini adalah pertandingan final Piala Dunia melawan Italia," ujar Domenech, mengomentari sikap Zidane menjelang final Piala Dunia 2006. Ia menimpali, "Kami tidak ingin segala sesuatu tercampur aduk. Ya, pertandingan final itu akan menjadi pertandingan terakhir Zidane, tetapi tidak demikian halnya bagi para pemain lain. Namun, ini adalah Piala Dunia, dan itu akan menjadi pertandingan spesial untuk dimainkan melawan Italia." Selain itu, ia menegaskan, "Itulah yang ada di benaknya. Dan, kami ingin pergi ke sama untuk menang. Sama seperti yang lain pula, bagi Thuram, bagi Makelele dan bagi pemain lainnya. Saya mengatakan, tujuan kami adalah 9 Juni, tetapi bukan hanya itu, kami ingin memenangi piala itu." Zidane mencetak gol ke-30 nya bagi Perancis dalam penampilannya yang ke-107 bersama tim itu saat melawan Portugal, di Munich, Jerman, Rabu (Kamis WIB), ketika menyarangkan gol lewat tendangan penalti pada menit ke-33 yang menentukan kemenangan Perancis. Ketika ditanya pers, apa perasaannya mengenai Zidane yang telah menyumbang banyak hal bagi persepakbolaan Perancis melalui karir cemerlangnya yang telah membawa Perancis menjadi juara Piala Dunia 1998 dan juara Eropa tahun 2000, Domenech mengatakan: "Ia adalah seorang juara dunia. Ia adalah bintang yang sebenarnya. Fotonya menghiasi satu dinding besar di Marseille." Ia pun menambahkan, "Ia sungguh sangat berarti bagi rakyat Perancis, ia memberi mereka sesuatu yang membuat orang gembira dan ia telah melakukannya hingga saat ini selama 10 tahun. Dan kami berharap satu hari lain yang memberi kebahagiaan, akan tiba pada hari Minggu nanti." Sekalipun berasal dari keluarga imigran Aljazair, Zidane melalui kinerja profesional di sepakbola membuatnya termasuk warga terhormat di Prancis, dan tetap dipuja di tanah leluhurnya. Bahkan, di Aljazair ada sebuah kedai kopi terkenal bernama "Cafe Zizou" guna menghormati Zidane. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006