Tinggal dari patologi anatomi
Jakarta (ANTARA) -
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih menunggu hasil Laboratorium Patologi terkait kasus tewasnya ibu berinisial GAH (65) dan anak DAW (38) di Depok, Jawa Barat.
 
"Tinggal dari patologi anatomi yang kami sedang tunggu hasilnya untuk lihat 'update' (pengkinian) apa sebab pasti dari kematian itu," kata Dirreskrimum Kombes Pol Hengki Haryadi saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Hengki menjelaskan pihaknya juga telah selesai menganalisis dari laboratorium (lab) forensik dan hasilnya sudah dilaporkan, kemudian dari psikologi forensik Jumat ini juga memaparkan secara lengkap.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat juga mengaku bakal menyampaikan hasil temuan polisi secara komprehensif dan meminta publik menunggu.

"Oleh karena itu rekan-rekan mohon bersabar nanti untuk Cinere, kita akan rilis lengkap dengan beberapa ahli, baik lab forensik, psikologi forensik," jelasnya.

Baca juga: Polda Metro Jaya usut kematian ibu dan anak di Depok

Sebelumnya Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa ibu berinisial GAH (65) dan DAW (38) yang ditemukan meninggal dunia pada salah satu rumah, di perumahan, Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9), tidak berkomunikasi dengan keluarga inti sejak 2011.
 
"Ternyata keluarga ini cukup tertutup, kemudian dengan keluarga inti ini terakhir bertemu 2011, adik dan sebagainya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat konferensi pers di Jakarta, Senin (11/9).

Hengki menyebutkan, kasus ini hampir sama dengan kejadian Kalideres tahun 2022, yakni dari keluarga inti jauh, kemudian anaknya belum menikah.

"Nantinya didalami oleh psikologi forensik kemudian juga hubungan antara keluarga dari dua orang ini, ibu dan anaknya, dengan keluarga inti," katanya.

Masalah ini akan diteliti oleh psikologi forensik. "Apakah ini yang menjadi motif kemudian mempengaruhi sikap batin sehingga terjadi peristiwa ini," katanya.

Baca juga: GAH dan DAW tidak berkomunikasi dengan keluarga inti sejak 2011

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023