Kami terus membangun sepak bola Indonesia dari level grassroots
Bangkalan (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir melanjutkan lawatannya ke sejumlah pondok pesantren pada hari kedua Safari di Jawa Timur, Jumat (29/9) dengan mengunjungi sesepuh pondok pesantren di Pulau Madura.

Melalui kunjungannya ini, Erick benar-benar menitipkan agar perhelatan Putaran Final Piala Dunia U17 FIFA 2023 didukung oleh kalangan pondok pesantren, para kyai, dan santri di Jawa Timur.

Perhelatan berkelas dunia ini akan dibuka di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur. Waktu pembukaannya pun sudah dekat, yaitu 10 November 2023. Dimana fase awal kompetisi ini juga akan menempatkan Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia berlaga di GBT.

“Kami terus membangun sepak bola Indonesia dari level grassroots, termasuk para santri yang mencintai sepak bola. Ini demi membangun masa depan sepak bola Indonesia dengan pemain yang berkualitas. Karena kita ingin sepak bola Indonesia berbicara di panggung dunia. Bismillah,” tutur Erick.

Mengawali safari pada Jumat pagi ini, Erick berkunjung ke Ponpes Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur. Ini merupakan pesantren di bawah asuhan KH Agoes Ali Masyhuri. Pesantren ini terletak di Desa Lebo, Kecamatan Kota, Kabupaten Sidoarjo.  

Di Pondok pesantren yang berdiri sejak 2010 ini, pendidikan dilaksanakan dengan menekankan pada perkembangan sain-teknologi dan agama Islam secara terpadu dan seimbang. Untuk itu, Erick pun menyempatkan diri bertemu dengan KH Ali Masyuri. Perbincangan keduanya berlangsung hangat pada pagi hingga menjelang siang.

Masjid Agung Bangkalan
Dari Sidoarjo, Erick menyeberangi Selat Madura, melalui Jembatan Suramadu, menuju Masjid Agung Bangkalan Madura. Tourism Information Centre (TIC) menyebutkan, Masjid Agung Bangkalan merupakan salah satu masjid bersejarah di Pulau Madura khususnya di kabupaten Bangkalan, sekaligus juga merupakan salah satu masjid warisan sejarah kerajaan Islam yang pernah ada di Pulau Garam ini.

Merujuk pada situs Simas Kementerian Agama RI, Masjid Agung Bangkalan ini pertama kali dibangun pada tahun 1819 atau 204 tahun lalu, sudah berusia lebih dari dua abad.

Lahan tempat masjid ini berdiri seluas 11.527 meter persegi (m²) sedangkan luas bangunannya mencapai 3.000 m² dengan daya tampung 5.000 jemaah.

Masjid Agung Bangkalan ini menyandang nama resmi Masjid Agung Sultan Kadirun Bangkalan, yakni nama yang dinisbahkan kepada pendirinya, meskipun lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Bangkalan. Pada kesempatan ini, Erick melaksanakan Sholat Jumat di Masjid Agung Bangkalan tersebut.

Seusai sholat Jumat, Erick melanjutkan kunjungannya ke Jl. Halim perdana Kusuma, Bangkalan, Madura. Disini berada Kediaman KH Imam Bukhori yang merupakan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

KH Imam Bukhori

KH Imam Bukhori masih memiliki hubungan darah dengan ulama besar asal Bangkalan, Syaikhona Kholil. Imam Bukhori tidak lain adalah cicit dari Syaikhona Muhammad Kholil.

Menyadur laman NU, jika pada masa awal perkembangan Islam di tanah Jawa banyak dipenuhi peran Walisongo, seperti Sunan Ampel dan Sunan Giri sebagai tokoh sentralnya, diikuti oleh Sunan Kalijaga di kalangan masyarakat bawah, maka Syaikhona Kholil menjadi penerus perjuangan estafet Wali Songo dalam menyebarkan ajaran Islam dengan jarak tiga abad setelahnya.

Erick bukan sekadar berkunjung. Di kediaman KH Imam Bukhori tersebut, Erick bertemu dengan 15 Kiai Se-Madura. Permohonan dukungan doa dari para ulama untuk kelancaran perhelatan Putaran Final Piala Dunia U17 FIFA 2023 ia sampaikan.

Sehari sebelumnya, Erick melakukan ziarah ke makam pendiri sekaligus Rais Akbar NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari di Tebuireng, Jombang. Hasyim Asy’ari juga merupakan pahlawan nasional.

Sosok Mbah Hasyim, menurut Erick, merupakan perpaduan yang lengkap dari seorang pejuang Islam dan pejuang kebangsaan. Dawuh Mbah Hasyim, dalam membela tanah air adalah bagian dari ajaran Islam. Keduanya harus berjalan beriringan dan saling menguatkan.

“Saya yakin, apa yang telah dibangun Mbah Hasyim di masa lalu, harus kita jaga dan kita pertahankan hari ini dan di masa depan. Saya akan berikthtiar sekuat tenaga untuk menjaga warisan ini sebaik-baiknya,” ujar Erick.

Baca juga: Ketum PSSI minta doa ulama NU Jatim untuk kelancaran Piala Dunia U-17

Baca juga: Ketua Umum PSSI Erick Thohir bangun tradisi baru timnas Indonesia

Baca juga: Ketua Umum PSSI jelaskan alasan coba rekrut Idzes untuk masuk timnas


 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023