Kehadiran berbagai stakeholder dari hulu hingga hilir merupakan wujud sinergi pentahelix yang kita harapkan dapat menekan pemborosan pangan....
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengajak stakeholder pangan untuk memperkuat kolaborasi dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Pemborosan Pangan.

"Kolaborasi adalah kunci utama karena menyelesaikan masalah pangan dan gizi memerlukan komitmen semua elemen masyarakat untuk mencapai target pembangunan pangan,” kata Kepala NFA Arief dalam acara International Day of Awareness of Food Loss & Waste di Jakarta, Jumat.

Dikatakannya, NFA mendukung pengurangan food waste sesuai target RPJMN 2020-2024 melalui Peningkatan Tata Kelola Sistem Pangan Nasional. Namun demikian, keberhasilan penanganan food waste memerlukan komitmen bersama dan kolaborasi lintas sektor.

“Kehadiran berbagai stakeholder dari hulu hingga hilir merupakan wujud sinergi pentahelix yang kita harapkan dapat menekan pemborosan pangan sehingga memberikan dampak yang positif tidak hanya terhadap ketahanan pangan, tetapi juga pada peningkatan ekonomi, dan perbaikan lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: Bapanas dukung penerbitan regulasi kurangi "food loss and waste"

Sebagai wujud komitmen dan kehadiran pemerintah dalam upaya pencegahan food waste, Badan Pangan Nasional telah menginisiasi langkah nyata Gerakan Selamatkan Pangan dalam upaya pencegahan dan pengurangan pangan berlebih berpotensi food waste pada 2022.

Gerakan Selamatkan Pangan terbagi menjadi 3 kegiatan utama yang meliputi, penyediaan, pengumpulan, penyortiran, pengolahan, dan penyaluran pangan. Gerakan penyaluran pangan dilakukan melalui donasi pangan, penyediaan platform penyelamatan pangan yang dapat diakses secara digital, serta sosialisasi, edukasi, dan advokasi lewat kampanye “Stop Boros Pangan” serta “Belanja Bijak”.

Pada kesempatan tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga dalam menyatakan dukungan terhadap Gerakan Selamatkan Pangan. Menurutnya dukungan regulasi sangat penting dalam memberikan payung hukum yang kuat dalam implementasi penanganan food waste.

"Kami mendukung Gerakan Selamatkan Pangan yang dikolaborasikan Badan Pangan Nasional bersama seluruh pemangku kepentingan pentahelix dan berharap ini bisa terus dilanjutkan. Kita mendorong regulasi terkait hal ini dikuatkan baik dalam bentuk Peraturan Badan Pangan, Peraturan Presiden bahkan dalam bentuk Undang-Undang," ujarnya.

Baca juga: Soal tambahan impor beras, Bapanas: yang penting ketersediaan cukup

Hal senada diungkapkan Utusan Khusus Presiden (UKP) RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono.

Menurutnya, Gerakan Selamatkan Pangan ini menjadi gerakan nasional yang harus dilakukan oleh semua elemen bangsa.

“Untuk menekan boros pangan harus dimulai dari perubahan budaya kita bersama. Oleh karena itu, mari kita bergandengan tangan untuk bersama-sama menghentikan segala bentuk pemborosan pangan. Berdasarkan kajian yang kita lakukan, masyarakat memiliki tradisi boros pangan yang harus kita ubah agar bangsa kita memiliki ketahanan pangan yang lebih kuat," ungkapnya.

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023