Palu (ANTARA) - Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II memacu penyelesaian pembangunan hunian tetap permanen (rumah) untuk warga penyintas bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.

"Percepatan penyelesaian terus dilakukan, agar masyarakat penyintas bencana 2018 dapat segera menempati hunian tetap permanen," kata PPK Huntap Satker Perumahan Sulteng BP2P Sulawesi II, Zulfahmi, di Kota Palu, Jumat.

Baca juga: 107 warga penghuni huntap Duyu Palu terima sertifikat tanah

Baca juga: BP2P Sulawesi II bangun 2.840 huntap tahap dua di Pasigala


BP2P Sulawesi II, membangun 712 unit hunian tetap permanen tahap 2A tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Kemudian BP2P Sulawesi II juga membangun 2.840 hunian tetap tahan gempa tahap 2B sebanyak 1.321 unit tersebar di Kelurahan Tondo, Kota Palu dan Desa Sibalaya Selatan, Dusun II Desa Bangga, Kabupaten Sigi.

Kemudian tahap 2C sebanyak 535 unit tersebar di Kelurahan Talise, Kota Palu. Hunian tetap tahap 2D sebanyak 449 unit tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Berikutnya, hunian tetap 2E sebanyak 535 unit tersebar di Kelurahan Petobo, Kota Palu.

Progres pembangunan tempat tinggal tersebut ditinjau langsung oleh Direktur Rumah Khusus Kementerian PUPR, Yusniewati, pada 27 September 2023. Yusniewati dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan hunian tetap di Kota Palu, didampingi oleh Kepala BP2P Sulawesi II Bakhtiar, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Erpika dan PPK Huntap Zulfahmi.

Kunjungan itu dalam rangka evaluasi dan monitoring progres pembangunan hunian tetap.

BP2P Sulawesi II melaporkan rekap progres pembangunan hunian tetap tahap II per 27 September 2023 bahwa pembangunan hunian tetap 2A realisasi mencapai 90 persen, hunian tetap 2B 58 persen, hunian tetap 2C 90 persen, hunian tetap 2D 64 persen dan hunian tetap 2E 93 persen.

BP2P Sulawesi II menegaskan bahwa hunian tetap dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Di samping itu, RISHA juga dirancang sebagai bangunan tahan gempa.

Baca juga: Pemprov Sulteng minta DPR RI kawal pemulihan dampak gempa & Likuefaksi

Baca juga: BP2P Sulawesi II segera bangun huntap untuk korban gempa Petobo
​​​​​​​
PPK Huntap Zulfahmi bersama Kepala BP2P Sulawesi II, Bakhtiar dalam kunjungan Direktur Rumah Khusus Kementerian PUPR, Yusniewati saat meninjau progres pembangunan huntap. (Dok BP2P Sulawesi II)
 
Direktur Rumah Khusus Kementerian PUPR, Yusniewati didampingi Kepala BP2P Sulawesi II, Kepala Satker Perumahan Sulteng Erpika dan PPK Hunian Tetap, Zulfahmi meninjau progres pembangunan hunian tetap di Kota Palu (Dok BP2P Sulawesi II)

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023