Los Angeles (ANTARA) - SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dapat secara langsung menginfeksi arteri jantung dan menyebabkan plak lemak di dalam arteri sehingga menjadi sangat meradang, meningkatkan risiko serangan jantung dan strok, menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan pada Kamis (28/9).

Studi tersebut, yang didanai oleh Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa RNA virus SARS-CoV-2 dapat dideteksi dan bereplikasi pada lesi koroner yang diambil pada saat autopsi dari kasus COVID-19 parah.

SARS-CoV-2 menargetkan makrofag plak dan menunjukkan tropisme yang lebih kuat untuk lesi arteri dibandingkan lemak perivaskular yang berdekatan, yang berkorelasi dengan tingkat infiltrasi makrofag.

SARS-CoV-2 memicu respons inflamasi kuat pada makrofag yang dibiakkan dan eksplan pembuluh darah aterosklerosis manusia dengan sekresi sitokin yang diketahui memicu terjadinya kardiovaskular, menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Cardiovascular Research itu.

Studi tersebut menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 menginfeksi pembuluh darah koroner, memicu peradangan plak yang dapat memicu komplikasi kardiovaskular akut dan meningkatkan risiko kardiovaskular jangka panjang.

Temuan itu dapat membantu menjelaskan mengapa orang-orang tertentu yang terjangkit COVID-19 berpeluang lebih besar mengalami penyakit kardiovaskular, atau jika sudah mengidapnya, mengalami lebih banyak komplikasi yang berhubungan dengan jantung, ungkap NIH. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023