Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraih lima penghargaan prestasi penerapan kaidah Teknik Pertambangan yang Baik (Good Mining Practice/GMP) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Jumat.

Empat penghargaan diperoleh PTBA Unit Pertambangan Tanjung Enim, yaitu Penghargaan Aditama kategori Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara, Penghargaan Utama kategori Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara, Penghargaan Utama kategori Pengelolaan Konservasi Mineral dan Batubara, serta Penghargaan Utama kategori Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara.

Satu penghargaan lainnya yakni Penghargaan Pratama kategori Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara untuk PTBA Unit Pelabuhan Tarahan.

Direktur Operasi & Produksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suhedi dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Jumat, menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Pemerintah. Ia menegaskan komitmen PTBA untuk secara konsisten mengimplementasikan praktik pertambangan yang baik.

"Apresiasi ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik dalam setiap kegiatan operasional," katanya.

Ia menambahkan praktik pertambangan yang baik merupakan salah satu kunci untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060 yang ditetapkan Pemerintah. Berbagai upaya, antara lain reklamasi lahan bekas tambang, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), elektrifikasi peralatan pertambangan, hingga digitalisasi pertambangan telah dilakukan PTBA.

Kaidah teknik pertambangan yang baik juga menjadi bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan, serta meningkatkan kontribusi dalam pembangunan perekonomian nasional.

"Dengan begitu, PTBA dapat terus menjadi penyedia sumber energi bagi pembangunan dan semakin menyejahterakan masyarakat," ujar Suhedi.

Penghargaan Prestasi Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Pertambangan dan Energi ke-78 yang jatuh pada 28 September 2023.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam sambutannya pada acara itu menyampaikan ucapan selamat kepada perusahaan-perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang berhasil mendapat penghargaan.

"Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah kepada para perusahaan pertambangan dan perusahaan jasa pertambangan yang telah melakukan upaya untuk menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik," katanya.

Industri pertambangan, kata dia, saat ini tengah dihadapkan pada berbagai tantangan. Di antaranya adalah tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang semakin tinggi, kerusakan lingkungan dan pemanasan global, transisi energi, fluktuasi harga komoditas, hingga cadangan yang semakin terbatas.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan itu, penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik harus terus diperkuat. Kaidah teknik pertambangan meliputi aspek-aspek teknik dan lingkungan yaitu Pengelolaan Teknis Pertambangan, Pengelolaan Keselamatan Pertambangan, Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan, Penerapan Konservasi Mineral dan Batubara, dan Pengelolaan Standarisasi serta Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara.

"Dengan diterapkannya kaidah teknik pertambangan yang baik, diharapkan kegiatan pertambangan dapat berlangsung efektif, efisien, aman, dan ramah lingkungan," kata Arifin.

Baca juga: Produksi batu bara PT Bukit Asam meningkat 18 persen
Baca juga: PTBA catat laba bersih Rp2,8 triliun pada semester I 2023
Baca juga: PTBA operasikan peralatan tambang listrik untuk kurangi emisi karbon

 

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023