Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur menyatakan terasi produksi usaha kecil mikro menengah (UMKM) di daerah itu menjadi produk andalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Aceh Timur M Khairuradi di Aceh Timur, Jumat, mengatakan terasi produksi UMKM tersebut dipasarkan tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga ke daerah lainnya di luar Provinsi Aceh.

"Terasi berbahan baku utama udang rebon, kini menjadi produk andalan Kabupaten Aceh Timur. Walau terasi ini sudah dikenal, kami terus mempromosikannya agar lebih dikenal lagi secara luas," katanya.

M Khairurradi mengatakan sentra terasi di Kabupaten Aceh Timur di antaranya berada di Desa Kuala Parek, Kabupaten Sungai Raya. Terasi yang diproduksi ada dua jenis, yang biasa dan disangrai.

Menurut dia, usaha terasi di daerah itu mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Selain membuka lapangan pekerjaan, usaha terasi itu juga bersentuhan dengan usaha nelayan pencari rebon atau udang kecil.

"Kami juga mendukung peningkatan produktivitas usaha terasi tersebut. Termasuk mencari peluang pasar agar pemasarannya lebih luas lagi, termasuk pasar ekspor," kata M Khairuradi.

Sementara itu, Hasyim Said Sulaiman, pelaku UMKM yang memproduksi terasi di Sungai Raya, mengatakan produktivitas usahanya mampu menghasilkan 340 kilogram terasi setiap bulan

"Kami produksi beberapa varian terasi, terasi biasa dengan penjualannya mencapai 250 kilogram per bulan dan terasi sangrai mencapai 90 kilogram per bulan," kata Hasyim Said Sulaiman.

Wilayah penjualan terasi tersebut hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Aceh Timur. Selain itu, pemasaran juga dilakukan di sejumlah kabupaten kota di Aceh di antaranya Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tengah, dan lainnya.

"Sedangkan terasi sangrai mampu menembus pasar luar Aceh, seperti Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Riau, dan bahkan ke ibu kota, Jakarta," kata Hasyim Said Sulaiman.

Dia mengatakan UMKM dengan nama HS Terasi Aceh tersebut juga bersentuhan langsung dengan beberapa usaha kecil lainnya di Kabupaten Aceh Timur, seperti dengan UMKM nelayan yang memasok udang rebon sebagai bahan baku.

"Kami juga terkendala dalam memproduksi terasi. Seperti gudang penyimpanan udang rebon agar produksi terasi tidak terhenti saat bahan baku tidak lagi musim," kata Hasyim Said Sulaiman.

Baca juga: Rumah Indonesia Paris kenalkan terasi dan sagu di Prancis

Baca juga: Riset IPB hasilkan limbah terasi untuk listrik

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023