Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur mengembangkan produk sandal unik berbahan dasar tanaman gambas yang diberi nama Spoloof, sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomis produk tersebut.

"Konsep untuk mengembangkan produk itu pertama kalinya muncul pada tahun 2021 ketika saya menerima tugas kuliah dalam mata kuliah bisnis kreatif," kata salah seorang mahasiswi Unmuh Jember Lala Rizky Hari Shafira dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Jumat.

Inovasi tersebut berhasil meraih hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) kampus untuk mengembangkan produk unggulan berupa sandal berbahan dasar sayuran itu karena produk yang diberi nama Spoloof itu memikat perhatian banyak orang dengan keunikannya.

Pengembangan produk inovatif tersebut melibatkan tim yang terdiri dari Desta Intan Permata Sari dan Atika Firmanda Akmalia, serta Lala Rizky Hari Shafira sebagai pemilik bisnis produk sandal Spoloof itu.

"Yang membuat sandal Spoloof berbeda dari produk sejenis di pasaran adalah bahan dasarnya karena sandal itu dibuat dari gambas yang dikeringkan dan diolah menjadi produk unggulan, memberikan tekstur dan desain yang istimewa," katanya.

Ia mengatakan motivasi mahasiswa untuk mengembangkan produk gambas menjadi sandal adalah memanfaatkan tren fesyen yang sedang berkembang di Indonesia, sehingga pihaknya ingin memberikan produk yang unik dan berbeda dengan bahan dasar gambas yang kuat dan kokoh.

"Kami juga memiliki niat untuk membantu petani gambas dengan membeli gambas tua yang dikeringkan dengan harga lebih tinggi daripada harga pasar. Selain itu, mereka berharap dapat membuka peluang pekerjaan bagi pengangguran di sekitar lokasi produksi di Bondowoso," ujarnya.

Lala menjelaskan proses produksi sandal Spoloof dari tanaman sayur gambas dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti di antaranya gambas tua dikeringkan hingga berwarna coklat, lalu kulitnya dikupas, dibelah menjadi dua bagian, dipipihkan dengan alat, dipotong sesuai pola, dijahit dengan kain anduk dan spon alas sandal, serta diberi label sebelum siap dipasarkan.

"Produk sandal unik itu mulai diproduksi dan dijual pada tahun 2022 di Desa Sumber Malang, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso. Produk itu juga tersedia di platform e-commerce dengan nama Spoloof," katanya.

Mahasiswa tersebut juga aktif dalam memasarkan produk mereka kepada calon pembeli dengan menciptakan konten menarik, memanfaatkan media daring, berpartisipasi dalam bazar-bazar, dan menjual produk melalui toko daring.

"Reaksi konsumen terhadap produk ini sangat positif. Mereka terkesan dengan ide kreatif menggunakan gambas sebagai bahan dasar sandal, sehingga produk Spoloof menjadi unik dan menarik," ujarnya.


Baca juga: Warga Binaan Lapas Bukittinggi produksi sandal hotel setiap bulan

Baca juga: Kisah pedagang sandal asal Pemalang bangun rumah dari jualan di Shopee

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023