Jakarta (ANTARA) - Baskara Putra atau Hindia membawakan konsep analog horor untuk konser tunggalnya di Jakarta bertajuk “Malaikat Berputar Di Jakarta” di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu malam ini.
 
“Konsep atau materi fiksi yang paling sering saya konsumsi di internet itu namanya analog horor. Jadi, kayak horor di YouTube atau komik yang tidak menjelaskan, ‘kenapa begini?’ Atau ‘kenapa begitu?’” kata Hindia dalam sesi konferensi persnya bersama media.

Analog horor merupakan genre horor yang menghadirkan pengalaman seram melalui penggunaan teknologi analog atau era klasik dalam cerita dan pengalaman yang disajikan. Keunikan tersebut membuat Hindia berani tampil beda dalam konser tunggalnya tersebut.
Setelah melangsungkan konser tunggal untuk merayakan perilisan album keduanya bertajuk “Lagipula Hidup Akan Berakhir” di beberapa kota, yakni di Surabaya, Semarang, Bandung, Hindia pun menggelar konser tunggal di Jakarta sebagai perhentian akhir konser tunggalnya.

Baca juga: Antara Suara ungkap lokasi "Lagipula Hidup Akan Berakhir" di Jakarta
 
Masing-masing kota memiliki tema berbeda yang disesuaikan dengan representasi Hindia dalam albumnya, yakni tema “Malam Perpisahan” untuk Surabaya, tema “Peristirahatan Terakhir” di Semarang, tema “Reuni Keluarga” di Bandung, dan tema “Malaikat Berputar Di Langit Jakarta” untuk Jakarta.
 
“Kami ingin area pertunjukan ini dari awal sampai keluar gate rasanya kayak mimpi demam, terus kalau mimpi itu aneh, kita pengen feel-nya di Jakarta kayak gitu,” kata dia.
 
Menariknya, konser tunggal Hindia di Jakarta menampilkan sejumlah instalasi seni beserta aksi teatrikal bertema horor dan abstrak yang merepresentasikan berbagai hal. Mulai dari instalasi seni yang menampilkan kecemasan, ketakutan, kesedihan, dan lainnya.

Baca juga: Hindia sebut album kedua tak akan kalahkan album pertama
Beberapa instalasi seni dan aksi teatrikal dalam area konser "Malaikat Berputar Di Langit Jakarta" di Kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (30/9/2023). (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)
 
Sesaat setelah penonton masuk dari gerbang utama, penonton akan disambut dengan aksi teatrikal berupa pengurusan jenazah dalam syariat Islam dengan menyertakan ikon-ikon tertentu di dalamnya. Di sisi kiri dari aksi teatrikal tersebut terdapat sejumlah nisan dan peti mati berisikan “Buanglah mimpi yang gagal kamu nikmatin di sini!” dan penonton diperbolehkan untuk menuliskan kegagalan mimpi versi mereka.
Beberapa instalasi seni dan aksi teatrikal dalam area konser "Malaikat Berputar Di Langit Jakarta" di Kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (30/9/2023). (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)
Selain itu, penonton akan disuguhkan aksi teatrikal menarik serta instalasi seni lainnya yang bertema analogi horor versi Hindia. Hindia pun akan menampilkan kejutan menarik untuk penonton saat memainkan musiknya di atas panggung malam ini.
 
“Sebenarnya, semua ada artinya. Cuma, kami memutuskan untuk tidak dengan gamblang menjelaskan maksudnya, ya itulah kesenian, biarlah penonton mengintrepretasikannya,” kata Hindia.

Baca juga: Hindia tak pernah anggap lagunya "obat" mental

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023