Jakarta (ANTARA) -
Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia mengkampanyekan konsumsi protein dari daging ayam dan telur untuk mencegah stunting dengan membagikan 1.000 paket daging ayam dan telur untuk masyarakat di Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu.
 
“Kami ingin mengkampanyekan bahwa daging ayam dan telur merupakan sumber protein yang baik untuk pemenuhan gizi anak dan keluarga, selain itu harganya juga paling murah di antara protein hewani lainnya,” ujar Ketua Umum Pinsar, Singgih Januratmoko dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
 
Ia juga mengingatkan pentingnya kolaborasi strategis antara peternak rakyat dan pemerintah dalam menekan angka stunting, dimana pemerintah bisa bertindak sebagai pengumpul (off taker) pangan untuk menyelamatkan nasib para peternak dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
 
“Bantuan pemerintah tersebut turut berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak,” ucapnya.
 
Singgih yang juga Anggota Komisi VI DPR RI tersebut mengapresiasi pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dan Badan Pangan Nasional yang mendistribusikan ayam dan telur sebagai bantuan pangan.
“Pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat, khususnya keluarga berisiko stunting memperoleh asupan gizi dan nutrisi yang cukup untuk mencegah stunting,” kata dia.
 
Ia menyampaikan, dengan berbagai upaya kolaborasi yang dilakukan, Indonesia telah berhasil menurunkan angka stunting selama empat tahun ke belakang, meski masih harus bekerja keras untuk mencapai target 14 persen.
 
“Terdapat 22 juta anak yang menderita stunting, dan dalam empat tahun menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting menurun 9,2 persen. Targetnya pada 2024 turun 14 persen,” tuturnya.
 
Ia mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan program penurunan stunting, dan berharap pemerintah dapat melunasi pembayaran ayam dan telur program bantuan sosial (bansos) tahap pertama di tingkat peternak.
 
“Modal peternak UMKM sangat terbatas, sehingga dengan segera membayar daging ayam dan telur, peternak rakyat bisa terus berproduksi,” katanya.
 
Singgih memaparkan, berdasarkan data Bapanas sampai dengan 25 Mei 2023, penyaluran bantuan tahap pertama telah terdistribusi sebanyak 1,1 juta paket, atau 81,5 persen dari total penyaluran di tujuh provinsi (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara).
 
Sementara, Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Surakarta Hasbindi Haris Prasetyo mengatakan, para pengusaha muda juga perlu memiliki kepedulian sosial yang tinggi untuk ikut mengatasi stunting.
 
"Stunting menjadi ancaman suksesnya Indonesia Emas 2045, karena generasi yang saat ini kekurangan gizi mengakibatkan menurunnya kualitas sumber saya manusia di masa mendatang," katanya.
 
Ia melanjutkan, kampanye makan daging ayam dan telur perlu melibatkan anak-anak agar mereka memahami nilai gizi dalam daging ayam dan telur.
 
"Orang tua juga perlu memahami protein murah dari ayam dan telur, karena biayanya lebih rendah dibandingkan konsumsi rokok setiap bulan," imbuhnya.
 
Hasbindi juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi pada puncak Hari Ayam dan Telur Sedunia yang akan diselenggarakan di Blitar, Jawa Timur pada 15 Oktober 2023.

Baca juga: Bapanas bagikan 15.000 butir telur rebus cegah stunting di Kota Kupang

Baca juga: BKKBN: Harganas 2023 gaungkan gerakan dua butir telur cegah stunting
 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023