Baghdad (ANTARA) - Kebakaran yang terjadi di sebuah gedung resepsi pernikahan di kota Irak utara dan menewaskan lebih dari 100 orang disebabkan "kelalaian fatal" serta langkah keamanan yang minim, menurut hasil investigasi pemerintah.

Hasil penyelidikan yang diumumkan Menteri Dalam Negeri Abdul Amir al-Shammari pada konferensi pers, Minggu (1/10), mengungkap bahwa pemilik gedung dan tiga anggota staf lainnya membiarkan 900 orang masuk ke dalam gedung yang hanya berkapasitas maksimal 400 orang.

Kebakaran itu tidak disengaja dan terjadi akibat kelalaian fatal, demikian hasil penyelidikan tersebut.

Penggunaan dekorasi yang mudah terbakar memudahkan api menyebar dengan cepat dan mengubah ruangan menjadi bola api, kata Shammari.

Kobaran api tersebut menjebak orang-orang yang berada di dalam gedung dan tim SAR kesulitan menjangkau mereka lantaran pintu keluar yang sempit dan sedikit, katanya.

Sedikitnya 150 orang terluka dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Hamdaniya, yang juga dikenal dengan nama Qaraqosh.

Menurut Mendagri Shammari, korban tewas mencapai 107 orang dan panel investigasi telah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan finansial bagi keluarga korban tewas dan cedera.

Hasil penyelidikan merekomendasikan pula agar pejabat setempat juga ditindak secara hukum.

Perdana Menteri Mohammed Shia Al-Sudani mengunjungi para korban di dua rumah sakit pada Kamis. Dia berjanji untuk meminta pertanggungjawaban pihak terkait.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023