Sejalan dengan peningkatan jumlah nasabah penyimpan, jumlah debitur pembiayaan LKMS juga mengalami peningkatan
Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan sebanyak delapan lembaga keuangan mikro (LKM) telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp25,52 miliar untuk mendukung segmen pembiayaan ultramikro di wilayah kerjanya sampai Juli 2023.

"LKM di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp25,52 miliar atau mengalami kontraksi sebesar 6,73 persen yoy (year on year)," kata Kepala OJK Cirebon M Fredly Nasution di Cirebon, Jabar, Senin.

Delapan LKM itu tersebar di wilayah Ciayumajakuning dan diawasi langsung oleh OJK Cirebon.

Dari data yang terhimpun, kata Fredly, untuk dana pihak ketiga (DPK) pada LKM per Juli 2023, tercatat mencapai Rp13,55 miliar dengan peningkatan sebesar 0,59 persen yoy.

Menurut dia, data itu menunjukkan tren positif, terlebih hal tersebut juga terjadi pada kinerja intermediasi LKM syariah (LKMS) di Ciayumajakuning per Juli 2023.

"Diindikasikan oleh pembiayaan yang disalurkan mengalami peningkatan sebesar 3,04 persen yoy menjadi Rp14,89 miliar," ujarnya.

Ia menuturkan DPK pada LKMS tumbuh sebesar 10,12 persen secara tahunan menjadi Rp17,95 miliar. Kemudian, jumlah nasabah penyimpanan ikut naik sekitar 7,94 persen.

Peningkatan itu dibarengi dengan lonjakan jumlah debitur pembiayaan LKMS pada angka 1,90 persen yoy atau menjadi 2.140 debitur.

"Jumlah nasabah penyimpan LKMS mengalami peningkatan menjadi 5.980 nasabah. Sejalan dengan peningkatan jumlah nasabah penyimpan, jumlah debitur pembiayaan LKMS juga mengalami peningkatan," ucap dia.

Baca juga: OJK Cirebon layani 895 pengaduan dan konsultasi terkait jasa keuangan
Baca juga: OJK Cirebon terus tingkatkan literasi keuangan bagi masyarakat
Baca juga: OJK: kredit bermasalah LKM di Cirebon tinggi

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023