Pada Sabtu (30/9) pagi kami sampaikan bahwa pada saat dilakukan pengujian pressure test dan pneumatic test untuk pipa Pertamax dari tangki pendam ke dispenser itu terdapat perubahan tekanan yang mengindikasikan adanya rembesan di situ
Kediri (ANTARA) - PT Pertamina menyebut telah melakukan pressure test di SPBU Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, dan menemukan ada kebocoran di pipa Pertamax dari tangki pendam ke dispenser.

Kepala Humas Pertamina atau Section Head Communication Relation Patra Niaga Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Taufiq Kurniawan mengemukakan tim independen yang telah diminta untuk melakukan pemeriksaan di lokasi SPBU telah menemukan indikasi kebocoran.

"Pada Sabtu (30/9) pagi kami sampaikan bahwa pada saat dilakukan pengujian pressure test dan pneumatic test untuk pipa Pertamax dari tangki pendam ke dispenser itu terdapat perubahan tekanan yang mengindikasikan adanya rembesan di situ," katanya di Kediri, Senin.

Ia mengatakan mengenai penyebab dan juga lokasi titik pastinya rembesan tersebut saat ini masih dalam tahap penelusuran oleh pihak ketiga independen yang telah ditunjuk bersama dan disepakati warga saat itu.

"Kami juga lakukan proses lebih lanjut untuk menemukan titiknya itu dimana dan penyebabnya oleh tim independen yang disepakati warga. Paralel kami juga musyawarah dengan warga. Pertamina sebagai perusahaan sudah dari menginstruksikan ke SPBU dan semua pihak terkait untuk menjalankan prosedur yang ditentukan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM terkait penanganan insiden serupa," katanya.

Pihaknya juga sudah menginstruksikan SPBU untuk tutup sementara selama proses uji ini. Selain itu kompensasi juga diberikan ke warga berupa bantuan air bersih dan air minum.

Baca juga: Pertamina ikut teliti kandungan air tercemar di Kediri

Sesuai dengan SOP, lanjutnya, SPBU selalu melakukan pengecekan berkala setiap empat tahun sekali. Namun kejadian tersebut terjadi sebelum waktu pengecekan.

"Ini nanti pengurasan dulu. Kami pastikan betul-betul tidak ada yang tercampur minyak dengan air. Kami juga akan menawarkan ke warga, kesediaan untuk titik baru dan sebagainya. Kami komitmen penuh, kalau bisa tangani warga sebaik mungkin seperti sedia kala," ujarnya. 

Ia belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan selama proses pemeriksaan itu. Yang jelas untuk saat ini, kata dia, dilakukan pemeriksaan di tangki dan paralel membersihkan sumur warga.

Sementara itu Pemilik SPBU Tempurejo, Kota Kediri, Arif Mintojo mengatakan pihaknya akan menyuplai kebutuhan warga, terutama air. "Kami minta maaf ke warga Tempurejo yang terdampak. Untuk ke depannya SPBU akan koordinasi dengan warga setempat," katanya.

Lurah Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Oryza Mahendrajaya, mengapresiasi komitmen dari perusahaan SPBU untuk memperbaiki kebocoran tersebut.

"Alhamdulillah sudah ada upaya untuk menanggulangi, memperbaiki yang ada kebocoran itu. Warga tetap berkomitmen supaya air tanah kembali seperti semula," katanya.

Di Kelurahan Tempurejo itu, tepatnya di RT 5, RW 2 tersebut, terdapat 14 rumah warga yang air sumurnya mengalami pencemaran minyak. Untuk sumur warga, sebelumnya ditutup untuk dilakukan penelitian. Setelah ada kepastian kebocoran pipa, sumur yang sebelumnya ditutup itu kemudian dibuka kembali.

Baca juga: Pertamina: Tak ada kebocoran tangki SPBU diduga cemari sumur warga



 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023