Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menilai agregasi dan konsolidasi menjadi kunci agar produk buatan UMKM bisa dilirik oleh investor terutama dari luar negeri.

“UMKM kita yang ada sekarang kalau 99 persen mikro itu pasti tidak bisa di-invest oleh mereka (investor luar negeri). Bahkan yang 1 persen usaha yang lebih besar saja juga tidak masuk kategori mereka (investor luar negeri). Jadi oleh karena itu, concern-nya adalah agregasi dan konsolidiasi,” kata Dirut Smesco Leonard saat konferensi pers di Gedung Smesco, Jakarta, Senin.

Leonard menuturkan bahwa ia acap kali bertemu dengan investor luar negeri yang ingin masuk ke pasar Indonesia, namun belum ada produk yang sesuai dengan selera para investor.

Jika kondisi tersebut berlanjut, menurutnya, peta jalan Indonesia Emas di 2045 yang telah disusun oleh Bapenas termasuk instansi dan lembaga terkait tidak akan terwujud.

“Kalau tidak dibarengi dengan barang dan orang tidak akan ada itu namanya Indonesia Emas,” ucapnya.

Oleh karenanya ia menilai pelaku UMKM harus diagregasi dan konsolidasi, salah satunya melalui penyediaan ekosistem usaha yang bisa mempermudah UMKM memperoleh legalitas usaha, mendapat ilmu mengenai produksi produk, pemasaran hingga kemudahan pembiayaan termasuk meningkatkan rasio kewirausahaan yang ditargetkan mencapai 4 persen pada 2024.

“Jujur climate investment harus diubah dan harus dibarengi dengan rasio kewirausahaan yang lebih tinggi dan juga kesuksesan ketika mereka menjadi wirausaha,” tuturnya.

Adapun, Kementerian Koperasi dan UKM senantiasa mengajak masyarakat untuk menjadi wirausaha terutama kalangan milenial. Syarat untuk menjadi negara maju dan mencapai Indonesia Emas seperti dikatakan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki yaitu rasio kewirausahaan minimal 4 persen dari total penduduk suatu negara.

Sedangkan tingkat rasio kewirausahaan Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan lainnya yang sudah berada di atas 4 persen.

Menteri Teten pun menginginkan generasi muda terutama lulusan perguruan tinggi bukan lagi menjadi seorang job seeker, melainkan menjadi job creator. Sehingga, rasii kewirausahaan nasional di 2024 bisa menjadi 3,95 persen dan penumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen.

Baca juga: Smesco fasilitasi perizinan usaha hingga logistik lewat pameran
Baca juga: Smesco Indonesia: Aturan 'social commerce' lindungi pelaku UMKM
Baca juga: Smesco Indonesia: Produk impor di lokapasar ancam kebangkrutan UMKM

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023