Intervensi ini dilakukan melalui penyerahan bantuan langsung secara bertahap
Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta Jawa Barat terus melakukan intervensi dalam penanganan masalah gangguan pertumbuhan pada anak (stunting) melalui penyerahan bantuan telur ayam dan susu kotak untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak yang terindikasi stunting.

"Intervensi ini dilakukan melalui penyerahan bantuan langsung secara bertahap," kata Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan di Purwakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, pada tahap pertama bantuan diserahkan pada bulan Mei, Juni dan Juli. Kemudian tahap kedua pada Agustus dan September, lalu tahap ketiga dilakukan pada Oktober, November dan Desember 2023.

"Bantuan yang disalurkan berupa telur ayam dan susu kotak. Kita ingin memastikan anak-anak penerima bantuan mendapatkan gizi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya," kata Benni.

Dia menyebutkan, Dinas Perikanan dan Peternakan setempat juga telah mendistribusikan bantuan stunting untuk 700 orang.

Penanganan stunting menjadi perhatian khusus mulai dari pusat hingga daerah, itu terjadi karena stunting berkaitan dengan masa depan.

Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, atas kondisi tersebut pemerintah harus menyiapkan generasi muda dari sekarang agar menjadi produktif, sehingga memiliki daya saing.

Menurut Benni, upaya penanganan stunting di Purwakarta yang dilakukan kepemimpinan sebelumnya sudah baik. Pemerintah memiliki target di 2024 angka prevalensi stunting secara nasional itu di 14 persen. Pemkab kini masih punya "pekerjaan rumah" untuk menurunkan angka stunting minimal sama di angka 14 persen pada 2024.

"Sudah dibentuk tim di tingkat kabupaten yang melibatkan semua OPD (organisasi perangkat daerah)," katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Ketahanan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Purwakarta, Karwasih, menyebutkan  prevalensi stunting Purwakarta berhasil turun dari 26 persen pada 2021 menjadi 20,6 persen pada 2020.

"Mudah-mudahan Purwakarta bisa menekan prevalensi stunting menjadi lebih kecil lagi. Bahkan bisa kurang dari 14 persen pada 2024 mendatang," katanya. 

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023