New Delhi (ANTARA) - Polisi India pada Selasa menggeledah kantor portal media dan rumah-rumah wartawan dan penulis terkait sebagai bagian dari penyelidikan dugaan pendanaan asing ilegal ke perusahaan media, demikian menurut keterangan dua pejabat pemerintahan.

Laptop dan telepon genggam dibawa polisi terkait penyelidikan perusahaan media NewsClick, kata pejabat kementerian dalam negeri dan beberapa wartawan yang mengetahui peristiwa itu.

"Tim investigasi khusus meluncurkan operasi pencarian untuk mengidentifikasi seluruh individu yang mungkin mendapatkan pendanaan dari luar negeri untuk menjalankan grup media dengan agenda utama menyebarkan propaganda asing," kata pejabat kementerian dalam negeri yang mengawasi penggeledahan oleh polisi New Delhi.

Penggeledahan itu bagian dari investigasi Direktorat Penegakan Hukum, Badan Penanggulangan Kejahatan Finansial India, yang sedang menyelidiki dugaan pencucian uang oleh NewsClick, kata pejabat tersebut.

Pejabat kementerian yang lain mengatakan penggeledahan juga dilakukan di lebih dari 12 rumah wartawan dan penulis untuk NewsClick.

"Kami belum menahan seseorang dan operasi pencarian masih berlangsung," kata pejabat tersebut.

Kedua pejabat menolak untuk memberikan nama karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media. Seorang juru bicara Kepolisian juga mengatakan bahwa dia "belum bisa berkomentar saat ini".

Petinggi di NewsClick tidak segera bersedia memberikan komentar. Disebutkan dalam lamannya bahwa mereka merupakan organisasi media independen yang diluncurkan pada 2009 yang bertujuan untuk meliput berita dari India dan negara lain dengan fokus pada "gerakan progresif".

Sumber pejabat mengatakan investigasi dimulai setelah laporan di New York Times pada Agustus menyebut NewsClick sebagai bagian dari jaringan global yang menerima dana dari miliarder Amerika Neville Roy Singham, yang diduga untuk menerbitkan propaganda China.

Pendiri NewsClick, Prabir Purkayastha pada Agustus mengatakan bahwa tudingan itu bukan hal baru dan organisasi itu akan meresponnya di pengadilan.

Perkumpulan media India, The Press Club of India, mengatakan sangat prihatin dengan penggeledahan tersebut.

India telah jatuh ke posisi 150 dalam Indeks Kebebasan World Press, sebuah pemeringkatan tahunan oleh lembaga nirlaba Reporters Without Borders, dari sebelumnya posisi 140, dan merupakan posisi terendah sejauh ini.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi menolak temuan grup tersebut, mempertanyakan metodologi yang digunakan dan mengatakan India memiliki media yang bersemangat dan bebas.

Sumber: Reuters
Baca juga: Dua jurnalis tewas tertembak di India dalam 24 jam
Baca juga: China desak India selesaikan perselisihan visa wartawan
Baca juga: Wartawan senior India dan sang ibu ditemukan tewas

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023