Herat (ANTARA) - Saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) resmi beroperasi pada Senin (2/10), sejumlah pekerja konstruksi asal China yang pernah berpartisipasi dalam megaproyek itu mengungkapkan kegembiraan mereka atas pembukaan jalur kereta cepat tersebut.

Li Jinzhao dari China Railway No. 4 Engineering Group Co., Ltd., yang berbasis di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, China Timur, menjabat sebagai wakil manajer casting yard No. 4 KCJB dari 2018 hingga 2023.

Dalam lima tahun terakhir, Li menyaksikan awal mula dan pembangunan jalur kereta itu dan merasakan kegembiraan serta kebanggaan kendati menghadapi sejumlah tantangan.

Selama pembangunan jalur kereta itu, Li mengamati beberapa perubahan yang dihadirkan oleh proyek itu bagi warga setempat, yang mencakup peningkatan keterampilan kerja serta bertambahnya lapangan kerja dan pendapatan.

Dia juga merasakan perubahan sikap masyarakat Indonesia terhadap jalur kereta cepat tersebut.

"Sama dengan masyarakat China, warga Indonesia memiliki kebanggaan nasional yang kuat. Pada awalnya, pemahaman mereka tentang jalur kereta cepat itu begitu minim. Namun, kini teman-teman Indonesia saya sangat bangga saat menyaksikan operasi formal jalur kereta cepat itu dan banyak di antara mereka mengatakan kepada saya bahwa negara mereka memiliki jalur kereta cepat pertama di Asia Tenggara," ujar Li.

"Masyarakat setempat sangat ramah dan hangat. Mereka akan tersenyum dan menyapa setiap kali saya melewati desa," tutur Hu.

Sebagai salah satu orang yang berpartisipasi dalam proses pembangunan jembatan ini, dia memiliki rasa penyesalan sekaligus harapan.

Hal yang disesalkannya adalah dia tidak dapat menyaksikan pembukaan jalur kereta cepat itu mengingat dirinya telah menyelesaikan pekerjaannya di luar China dan pulang sesuai jadwal usai proyek beam rampung.

Dia berharap dapat melakukan perjalanan kembali ke Indonesia pada masa depan untuk menjajal kereta cepat tersebut.

Liu Yang merupakan pekerja asal China lainnya dalam proyek KCJB yang bekerja dari 2016 hingga 2021 di Indonesia. Dia juga merasa senang atas rampungnya proyek tersebut.

Menurut Liu, sebagai proyek konstruksi pertama China Railway di luar China yang sepenuhnya mengadopsi teknologi dan rantai industri China, KCJB tidak hanya mendorong kerja sama teknologi, tetapi juga pertukaran budaya.

"Selama proses pembangunan, kami sepenuhnya menghormati norma agama setempat dan mematuhi ketentuan hukum lokal. Masyarakat setempat yang begitu baik dan antusias juga memberikan dukungan yang besar terhadap proyek ini dan saya yakin mereka juga bangga dapat menyaksikan dan berpartisipasi dalam penyelesaian pembangunan jalur kereta cepat pertama di Indonesia," tutur Liu.

Dia terkesan dengan banyak hal selama proses pembangunan jalur kereta cepat itu. "Masyarakat setempat sangat ramah dan hangat. Mereka akan tersenyum dan menyapa setiap kali saya melewati desa," tutur Hu

Menurut Hu, setiap langkah dalam proses pembangunan KCJB mencerminkan kerja keras dan keringat para pekerja baik China maupun Indonesia yang terlibat.

"Rasanya seperti melihat anak saya sendiri tumbuh dari (fase) mengoceh dan balita, sangat menyenangkan," imbuh Hu.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023