Jerusalem (ANTARA News) - Isu pengiriman senjata canggih untuk gerilyawan Lebanon Hizbullah telah membuat Israel cemas.

"Kami akan bertindak sejalan dengan kebijakan yang telah kami tetapkan untuk mencegah sekuat mungkin pengiriman senjata canggih kepada Hizbullah dan anasir teror," kata Radio Militer Israel  mengutip Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,  Minggu.

"Pemerintah Israel menjamin kepentingan tertinggi negara, yaitu keselamatan warganya," kata Netanyahu, seperti dilaporkan kantor berita China Xinhua.

Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah harian Inggris, Sunday Times, melaporkan Suriah telah menyiagakan baterai rudal paling canggihnya "secara tertata untuk menyerang Tel Aviv", kalau-kalau Israel melancarkan serangan lain terhadap wilayahnya.

Hizbullah dilaporkan telah memiliki persenjataannya sendiri, rudal Tishreen, buatan Suriah, yang dikenal dengan nama M-600.

Rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 200 kilometer hingga Israel Tengah dan masing-masing dapat membawa hulu ledak seberat setengah ton.

Uzi Rubin, ahli terkemuka rudal Israel, mengatakan kepada Sunday Times bahwa Suriah memiliki banyak rudal Tishreen.

Ditambahkannya, penembakan rudal itu ke Israel dapat berpotensi melumpuhkan semua penerbangan komersial yang datang ke atau pergi dari negeri tersebut.

Israel diduga menyerang Damaskus awal Mei dengan sasaran pengiriman rudal canggih buatan Iran, Fateh-110, untuk Hizbullah.

Israel belum secara resmi mengakui serangan tersebut, tapi beberapa pejabat Israel yang tak mau disebutkan jati dirinya mengkonfirmasi keterlibatan negara Yahudi itu.

(Uu.C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013