Sentra Prof Dr Soeharso memproduksi tiga macam kursi roda. Desain kursi roda juga dibuat dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) telah merakit 590 kursi roda untuk akomodasi keamanan dan kenyamanan penyandang disabilitas, yang merupakan salah satu prinsip pemenuhan hak dasar penyandang disabilitas yang diusung oleh ASEAN Enabling Masterplan (AEM).

Selain itu produksi kursi roda ini juga membuka kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas, karena proses perakitan dilakukan oleh penyandang disabilitas yang telah terlatih.

“Sentra Prof Dr Soeharso memproduksi tiga macam kursi roda. Desain kursi roda juga dibuat dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna,” kata Instruktur perakitan kursi roda di Sentra Prof Dr Soeharso di Solo, Muchtar Kusuma, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

 Sentra Soeharso menyiapkan 100 unit kursi roda multiguna, 300 unit kursi roda adaptif, dan 190 unit kursi roda elektrik. Kursi roda multiguna untuk penderita paraplegia, poliomyelitis kedua tungkai, dan cerebral palsy diplegia.

“Kursi roda tipe ini memberikan cakupan mobilitas yang luas, memberikan keamanan lebih dan mudah untuk dibawa bepergian karena bisa dilipat,” katanya Muchtar.

Kursi roda multiguna juga bisa dimanfaatkan untuk fisioterapi, khususnya melatih ketahanan otot kaki dan melatih kaki yang kaku agar bisa lurus secara bertahap.

Adapun kursi roda adaptif yang dirancang agar penggunanya bisa melakukan banyak aktivitas dalam waktu lama. Kursi roda itu dilengkapi dengan penahan kepala dan badan, sehingga bisa digunakan oleh penderita Cerebral Palsy (CP) berat dan hidrosefalus.

Baca juga: Kemensos siapkan 490 kursi roda dan tongkat sensor untuk disabilitas

“Selain penahan badan, level sandaran pun bisa diatur sehingga penggunanya bisa duduk atau rebah. Terdapat juga meja kecil untuk meletakkan makanan atau barang-barang lain yang mungkin diperlukan penyandang disabilitas,” kata Muchtar.

Sementara kursi roda elektrik memberikan kemudahan mobilitas pengguna karena dilengkapi tuas yang berfungsi sebagai kopling untuk melepas dan menautkan roda pada motor penggerak.

Lebih jauh Muchtar menjelaskan awal mula perakitan kurai roda itu pada tahun 2019, tetapi baru proses penjajakan terhadap kemungkinan disabilitas, khususnya yang ada di Sentra, untuk diberdayakan merakit kursi roda. Baru pada 2020 dilakukan pelatihan  perakitan bagi para penyandang disabilitas, hingga akhirnya Sentra mulai bisa memproduksi tiga macam kursi roda pada tahun 2021 dan bisa merakit 590 kursi roda canggih hingga saat ini.

“Tahun 2020 sudah mulai melatih beberapa penyandang disabilitas fisik yang ada di Balai untuk merakit kursi roda, hingga akhirnya tahun 2021 Balai mulai memproduksi kursi
roda sebanyak tiga macam, yang hingga sekarang menghasilkan kursi roda sejumlah tersebut kemarin,” katanya.

Sentra  Soeharso nantinya akan menampilkan kursi roda multiguna hasil rakitan residen di ajang Asean High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability and Partnership Beyond 2025 yang digelar di Makassar pada 10 – 12 Oktober 2023.

Baca juga: Mensos ingin balai disabillitas Palembang produksi kursi roda elektrik
Baca juga: Kemensos targetkan 300 unit kursi roda elektrik untuk anak disabilitas

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023