Kualitas SDM kita masih rendah. Kalau dibandingkan rata-rata ASEAN, masih di bawah rata-rata. Sementara itu 60 persen masih bekerja di sektor informal
Makassar (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Anwar Sanusi memaparkan kebijakan dan tantangan ketenagakerjaan era kekinian di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), di Makassar, Rabu.

Pada kegiatan Ministerial Lecture yang diselenggarakan Kemenaker, Pasker ID, dan Direktorat Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir Unhas tersebut, Anwar Sanusi ​​​​​​memulai pemaparan dengan menampilkan data kondisi ketenagakerjaan Indonesia, seperti kualitas tenaga kerja hingga jumlah pengangguran.

“Kualitas SDM kita masih rendah. Kalau dibandingkan rata-rata ASEAN, masih di bawah rata-rata. Sementara itu 60 persen masih bekerja di sektor informal,” katanya.

Sekjen Anwar Sanusi juga menyinggung soal peluang dan tantangan ketenagakerjaan saat ini, termasuk tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang saat ini punya peluang kerja lebih beragam.

“Soal TKI, peluang karirnya tak hanya sektor domestik, tapi tenaga profesional banyak, seperti IT, hospitality, dan lain-lain. Peluang ini luar biasa seandainya SDM kita bisa mengisi peluang ini,” ucapnya.

Baca juga: Menaker jelaskan sembilan strategi hadapi tantangan ketenagakerjaan

Anwar Sanusi  juga menyinggung soal karakteristik generasi Z yang hanya ingin melakukan pekerjaan yang disenangi saja dan tidak memiliki batasan antara bekerja dan hiburan.

“Semakin cairnya konsep tempat kerja juga disukai generasi Z. Generasi sekarang tidak mau yang kaku. Di Kemnaker banyak ruangan yang model co-working konsep kerjanya,” kata Sekjen Kemnaker itu.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis, Prof Adi Maulana, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas terlaksananya Ministerial Lecture yang merupakan kerja sama Unhas dan Kemnaker.

Prof Adi menyinggung soal tantangan dunia kerja saat ini. Menurutnya, topik yang akan disampaikan sangat memberikan informasi berharga kepada mahasiswa Unhas yang tak lama lagi akan bersaing di pasar kerja.

“Tantangan sangat berbeda di zaman kami. Persaingan tidak begitu heboh, hanya tiga syarat, tidak bodoh, aktivis, dan jaringan,” ujarnya.

Selain itu ia juga menyinggung persaingan tenaga kerja asing yang juga sangat masif, termasuk di Sulsel yang kini diserbu tenaga kerja asing.

Baca juga: Menaker: Soliditas kunci hadapi tantangan ketenagakerjaan industri 4.0
Baca juga: Kemnaker: Era 4.0 timbulkan tantangan baru terkait penerapan K3


 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023