Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah puncak Gunung Inielika di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya hari ini telah menaikkan aktivitas gunung api itu dari sebelumnya level I (normal) menjadi level II (waspada).

"Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tidak berada atau beraktivitas di sekitar lokasi-lokasi tembusan solfatara serta daerah lembah jalur gas solfatara," ujarnya.

Hendra meminta pemerintah daerah untuk selalu berkoordinasi dengan PVMBG maupun Pos Pengamatan Gunung Inielika yang berada di Desa Turamuri, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Inielika.

Baca juga: Status Gunung Inielika naik menjadi waspada

Baca juga: Helikopter BNPB lakukan 25 kali "water bombing" karhutla Gunung Lawu


"Kami akan terus berkoordinasi dengan BNPB dan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan instansi terkait lain," ujarnya.

Pada 4 Oktober 2023, pukul 10.00 WIT, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menaikkan status Gunung Inielika menjadi waspada lantaran ada peningkatan gempa vulkanik dalam.

Selain itu, ada penurunan temperatur dan konsentrasi gas-gas vulkanik yang diperkirakan terjadi akibat terbentuknya penutup hydrothermal.

Potensi bahaya dari terjadinya peningkatan gempa vulkanik dalam itu adalah terjadinya erupsi freatik maupun terjadinya pelepasan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan dalam konsentrasi yang tinggi.*

Baca juga: Satgas bersama Jatim-Jateng padamkan karhutla Gunung Lawu

Baca juga: PMI Surakarta kirim bantuan logistik ke relawan kebakaran Gunung Lawu

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023