Berlin (ANTARA News) - Federasi sepakbola dunia (FIFA), Jumat, memilih striker Jerman Lukas Podolski sebagai pemain muda terbaik di ajang Piala Dunia. Penyerang kelahiran Polandia berusia 21 tahun itu mengalahkan bintang Portugal Cristiano Ronaldo, yang dipersalahkan karena dianggap menghasut wasit untuk mengusir Wayne Rooney saat Inggris ditundukkan pada perempatfinal. Pelatih Jerman Juergen Klinsmann memilih Podolski sebagai salah satu pilar dalam sebuah tim yang penuh pemain muda pada Piala Dunia kali ini. Ia mencetak tiga gol, memainkan peran kunci dalam membantu tuan rumah Jerman mencapai semifinal, dimana mereka kemudian ditaklukan Italia. "(Penghargaan) Ini adalah sebuah motivasi besar untuk terus bermain dan menjadi lebih sukses. Saya sebenarnya lebih memilih piala lain (world cup), tetapi ini juga adalah penghargaan besar untuk saya," kata Podolski usai menerima penghargaan itu. Holger Osieck, ketua Kelompok Studi Teknis FIFA, menyangkal dugaan media Inggris bahwa Ronaldo itu "penipu" sehingga tidak memenuhi kriteria untuk memperoleh penghargaan tersebut. "Saya tidak sependapat. Itu adalah formulasi yang kejam," kata Osieck merujuk pada tuduhan bahwa Ronaldo mempengaruhi wasit Horacio Elizondo untuk memberi Rooney kartu merah setelah striker Inggris itu menginjak bek Portugal Ricardo Carvalho. "Podolski menang karena efisiensi permainannya, kemampuannya dan kegembiraan yang dibawanya pada pertandingan. Ia bukan hanya mencetak tiga gol, ia adalah elemen penting serangan Jerman," jelas Osieck. "Ia menunjukkan saling pengertian yang besar dengan Miroslav Klose dan kedua pemain itu bekerjasama dengan sangat efektif. Bersama, mereka mencetak delapan dari 11 gol Jerman," tuturnya. Musim lalu Podolski bermain untuk FC Cologne, tetapi setelah klub itu terdegradasi ke divisi dua, ia pindah ke Bayern Munich. Kini ia telah mendulang 15 gol dalam 31 penampilannya bersama tim nasional. Tiga pemain --Cristiano Ronaldo, Luis Valencia (Ekuador) dan Lionel Messi (Argentina)-- dipilih menjadi kandidat penghargaan tersebut oleh penggemar di seluruh dunia melalui internet. Sedangkan Podolski, Tranquillo barnetta (Swiss) dan Cesc Fabregas (Spanyol) dicalonkan oleh Kelompok Studi Teknis FIFA. Penggagas penghargaan itu, Lothar Matthaus, pemain legendaris Jerman yang kini melatih Salzburg di liga Austria, mengatakan Podolski memiliki masa depan yang cerah. "Ia memenuhi semua kriteria. Ia membawa kegembiraan dalam sepakbola," tandas pemain yang paling sering bermain untuk tim nasional Jerman. Matthaus juga menyayangkan Messi tidak berkesempatan untuk melawan Jerman pada perempatfinal karena dicadangkan oleh pelatih Jose Pekerman. Penghargaan itu terbuka untuk seluruh pemain yang lahir setelah 1 Januari 1985. Ada 40 pemain dari 32 negara peserta yang memenuhi syarat tersebut, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006