BPBD Pesisir Selatan padamkan titik api di lima kecamatan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, berhasil memadamkan titik api yang tersebar pada lima kecamatan di daerah itu sejak tiga pekan terakhir.

"Tiga pekan terakhir titik api secara bergantian terdeteksi pada lima kecamatan di Pessel. Petugas terus berjibaku dan berhasil memadamkan semuanya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Defri Siswandi di Painan, Kamis.

Ia mengatakan titik api yang terdeteksi itu di antaranya di Kecamatan Lunang, Pancung Soal, Basa Ampek Balai Tapan, Silaut dan Ranah Ampek Hulu Tapan.

Menurutnya, sebagian besar titik api itu berada di lahan gambut yang sulit dipadamkan. Kadang setelah dipadamkan, muncul lagi titik api di tempat yang sama.

Baca juga: Warga Bukittinggi diminta waspada dampak kabut asap

Baca juga: Sejumlah titik api di Sumbar berhasil dipadamkan

Defri menduga kebakaran hutan dan lahan terjadi akibat masyarakat membuka lahan dengan cara membakarnya, apalagi saat ini tengah kekeringan sehingga api begitu cepat menjalar.

Meski begitu, kata Defri, kebakaran hutan belum masuk kategori membahayakan dan masih tetap bisa dikendalikan. Sebaran titik api pun tidak terlalu jauh, walaupun terjadi di lima kecamatan.

Saat ini tim kebakaran hutan dan lahan dari BPBD Provinsi Sumatera Barat dan Pesisir Selatan sedang menuju Kecamatan Silaut karena terpantau adanya satu titik api dengan skala yang relatif kecil.

"Padahal sebelumnya telah berhasil kami padamkan. Ini bisa jadi pengaruh cuaca yang panas. Sementara kebakaran terjadi pada lahan gambut," katanya.

Karena itu dirinya mengimbau pada masyarakat yang hendak membuka lahan perkebunan agar tidak depan cara membakarnya, namun ditebang sesuai ketentuan.

Kebakaran lahan tidak hanya merusak lingkungan, namun turut berdampak pada perkebunan masyarakat lainnya yang sudah ditanami, karena kadang ada yang ikut terbakar.

Apalagi hutan atau kawasan gambut merupakan salah satu penyerap karbon terbesar. Penyusutan lahan gambut tentu akan semakin cepat meningkatkan suhu bumi.*

Baca juga: Dinas Kehutanan: Karhutla di Sumbar tidak signifikan

Baca juga: Gubernur: Sumbar siap bantu pemadaman titik api di provinsi tetangga