Wilayah NTB masih berada pada musim kemarau, sebagai akibat dari fenomena El Nino sedang aktif
Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan berdasarkan data pengamatan cuaca pada 10 hari terakhir dari 4 lokasi pengamatan cuaca menunjukkan suhu di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 31 hingga 37 derajat Celsius.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zaenudin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Joko Raharjo, di Praya, Kamis, mengatakan hasil pengamatan suhu di wilayah Lombok Tengah mencapai 31-33 derajat Celsius. Kemudian hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Lombok Barat 32 hingga 34 derajat Celsius.

"Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharudin Sumbawa suhu udara mencapai 33 hingga 37 derajat Celsius. Sedangkan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima suhu udara mencapai 33 hingga 36 derajat Celsius," katanya.

BMKG menyatakan penyebab panas terik di sebagian besar wilayah Provinsi NTB yakni di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu, didominasi cuaca cerah berawan.

Baca juga: BMKG: Waspada ancaman kekeringan pada Dasarian I dan II Oktober di NTT

Selain itu kurangnya tutupan awan akibat dari minimnya tingkat pertumbuhan awan dan tingkat kelembaban udara yang rendah.

"Wilayah NTB masih berada pada musim kemarau, sebagai akibat dari fenomena El Nino sedang aktif," katanya.

Ia mengatakan posisi semu matahari sebagian berada di wilayah ekuator, sehingga penyinaran matahari relatif lebih intens di wilayah Indonesia, termasuk NTB.

Oleh karena itu BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi kesehatan, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan agar terhindar dari dehidrasi kelelahan dan dampak buruk lainnya.

"Warga diharapkan tetap menjaga kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah," katanya.

Baca juga: Puncak kemarau, BMKG imbau warga NTB waspada kekeringan meteorologis
Baca juga: BMKG: Musim hujan di NTB diprakirakan mulai November Dasarian II

 

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023