Berlin (ANTARA News) - Pemenang Piala Dunia dua kali, Franz Beckenbauer, yang kini menjadi ketua Panitia Penyelenggara Piala Dunia, mengatakan putaran final di negaranya mengecewakannya dari aspek olahraga dengan beberapa pertandingan besar atau para pemain besar membuat panas turnamen tersebut. Legenda sepakbola Jerman berusia 60 tahun itu, yang meraih gelar juara Piala Dunia sebagai pemain di tahun 1974 dan kemudian sebagai pelatih di tahun 1990, menyaksikan pertandingan-pertandingan lebih hidup dibandingkan sebagian besar pertandingan setelah menyaksikan pertandingan itu dari pesawat helikopter, tetapi hanya dengan dua pertandingan tersisa, ia mengakui bahwa ia masih menunggu melihat suatu pertandingan yang mendebarkan. "Tidak banyak pertandingan jelek di putaran final tersebut, tetapi tidak ada yang benar-benar mendebarkan," kata Beckenbauer dalam wawancara dengan badan olahraga Jerman SID. Beckenbauer juga mengecam tim-tim seperti Inggris, yang hanya menempatkan satu penyerang di depan. "Menurut saya, tim-tim yang hanya menurunkan satu penyerang tidak akan diizinkan di turnamen tersebut. "Itu merupakan lelucon. Saya sangat jengkel dengan kurangnya keberanian dari beberapa tim -- betapa takutnya para pelatih itu. "Hampir tidak ada tembakan ke arah mulut gawang dan itu menjelaskan kuota gol yang rendah." katanya. Sebelum turnamen tersebut ada pembicaraan tentang siapa yang akan mengobarkan turnamen tersebut, tetapi Beckenbauer mengatakan tidak ada seorang pun yang benar-benar mempedulikannya. "Saya sudah menjadi anggota panitia untuk menentukan sepuluh pemain terbaik di turnamen tersebut," kata mantan pemain Bayern Munich itu. "Kami akan dapat menetapkan sepuluh pemain yang benar-benar berbeda. Tidak ada pemain yang menonjol." Dua pertandingan yang masih tersisa adalah pertandingan antara tuan rumah Jerman melawan Portugal yang Sabtu untuk memperebutkan juara ketiga, sedangkan lainnya adalah pertandingan antara Italia dan Perancis dalam pertandingan final hari Minggu di Stadion olimpiade Berlin, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006