... memperparah ketegangan antar-Korea.... "
Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, memeriksa satu satuan militer, kata kantor media pemerintah, Selasa, setelah tiga hari berturut-turut meluncurkan peluru kendali jarak pendek dari pantai timur negara itu.

Korea Utara menembakkan enam peluru kendali jarak pendek ke Laut Timur sejak Sabtu, memperparah ketegangan antar-Korea. Seoul menduga proyektil itu adalah peluru kendali jarak pendek atau roket.

Kim memeriksa Satuan 405 Tentara Rakyat Korea, kata Kantor Berita KCNA, Selasa, tanpa memberikan tanggal pemeriksaan.

Pemeriksaan sebelumnya menurut laporan militer dilakukan Kim pada akhir Maret ketika ia mengunjungi unit militer selama empat hari berturut-turut, yang tampaknya sebagai penangkal ancaman yang dirasakan dari dua latihan militer bersama antara Seoul dan Amerika Serikat.

Kim menyatakan "keyakinan bahwa petugas personelnya akan membela tanah air sosialis itu sekuat dinding besi" dan mengatakan kepada mereka untuk "bersatu dalam satu pikiran dan mengembangkan unit ke jajaran pendukung tempur baja yang kuat," menurut laporan KCNA dalam bahasa Inggris.

Selama kunjungan, pemimpin muda itu mengunjungi unit perpustakaan dan ruang pengkajian operasi serta memeriksa pelayanan unit makanan, menyoroti pentingnya menyediakan kondisi hidup yang nyaman bagi tentara, menurut laporan tersebut.

Laporan itu mengatakan Kim tidak membuat pernyataan berperang terhadap Selatan atau Amerika Serikat, perubahan dari kunjungan militernya pada Maret di mana ia membimbing latihan militer yang tampaknya menargetkan kedua negara.

Para pemimpin Korea Utara mengakhiri kunjungan terakhirnya dengan menghadiri pertunjukan seni oleh unit militer, kata laporan itu.

Peluncuran rudal dan roket itu terjadi setelah negara tersebut telah melunakkan penghasutan perangnya dalam beberapa pekan terakhir setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat menyelesaikan pelatihan militer tahunan Foal Eagle 2013 pada 30 April.

(H-AK/B002)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013