Performa perekonomian Indonesia berada di jalur yang baik dalam beberapa kuartal terakhir.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia membuat Jerman tertarik untuk membuka kerja sama investasi baru dengan Indonesia.

Airlangga bertemu dengan delegasi bisnis Jerman yang dipimpin oleh Anggota Parlemen Jerman Andreas Scheuer selaku Presiden dan CEO Asienbrücke Association pada Rabu (4/10).

“Performa perekonomian Indonesia berada di jalur yang baik dalam beberapa kuartal terakhir. Bahkan pada kuartal ke II-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh ke angka 5,17 persen (yoy),” kata Airlangga melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Asienbrücke Association merupakan organisasi nonprofit yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama negara-negara di kawasan Asia Pasifik dengan Jerman dan Uni Eropa.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Asienbrücke Association mencari peluang kemitraan kerja sama ekonomi dan investasi, khususnya untuk sektor teknologi, mobilitas, dan logistik.

Pertemuan tersebut juga membahas sejumlah isu ekonomi lainnya, seperti transisi energi konvensional ke sumber energi terbarukan, strategi pengembangan industri, serta investasi masa depan melalui pengembangan kapasitas generasi muda. Delegasi Jerman menyampaikan adanya peluang untuk membangun kerja sama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia.

“Kami terbuka untuk kerja sama pengembangan kapasitas tenaga kerja. Indonesia memiliki bonus demografi di mana banyak engineer muda yang berpotensi untuk ditingkatkan keahliannya melalui pengalaman bekerja di perusahaan Jerman,” ujar Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, CEO Asienbrücke Association Andreas Scheuer mengapresiasi kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menyampaikan terkait pentingnya sektor teknologi, mobilitas, dan logistik untuk menghadapi situasi global saat ini.

“Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN. Penting bagi Jerman sebagai mitra untuk terus menjalin kerja sama yang baik, terutama untuk memperbaiki neraca perdagangan kedua negara yang dinilai belum mencapai potensi terbaiknya,” kata Andreas Scheuer.

Dalam kesempatan itu pula, salah satu perusahaan Jerman juga memberikan komitmennya untuk membantu Indonesia dalam memitigasi kebakaran hutan di tengah fenomena El Nino yang melanda Indonesia akhir-akhir ini.

CEO Samsara Capital Investment menyampaikan bahwa Jerman memiliki teknologi untuk penanganan kebakaran hutan dengan satelit untuk mendeteksi titik api dan siap berkolaborasi lebih lanjut untuk membantu Indonesia.
Baca juga: Di Hannover Messe, Kadin undang EU investasi industri hijau
Baca juga: BKPM harapkan investor Jerman jadikan Indonesia hub pasar ASEAN

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023