Dengan teknologi terbaru, cetak 10 sama cetak 100 itu biayanya bisa tidak berbeda jauh
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman mengatakan bahwa para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) terbantu dengan program Klinik Desain Merek Kemas oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Ini juga dukungan dari teknologi-teknologi terbaru. Bagi IKM, minimum order quantity (jumlah minimal pemesanan) sudah tidak menjadi momok lagi,” ujar Adhi di Jakarta, Jumat.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers, “AllPack Indonesia, AllPrint Indonesia 2023” di Gedung Kementerian Perindustrian.

Adhi menjelaskan bahwa selama ini yang menjadi permasalahan bagi para pelaku IKM adalah jumlah minimal pemesanan untuk label dan pengemasan. Berkat program Klinik Desain Merek Kemas oleh Kemenperin, lanjut Adhi, permasalahan tersebut telah teratasi.

Melalui Klinik Desain Merek Kemas, Kemenperin mendorong IKM untuk meningkatkan mutu dan fungsi pengemasan, sehingga produk industri lokal dapat unggul dalam persaingan global.

Adhi menambahkan bahwa selain program Kemenperin, kemajuan teknologi juga memberi kemudahan bagi para pelaku IKM untuk mengatasi permasalahan jumlah minimal pemesanan untuk pengemasan dan label.

“Dengan teknologi terbaru, cetak 10 sama cetak 100 itu biayanya bisa tidak berbeda jauh,” kata Adhi.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita.

Reni mengatakan bahwa sejak 2015-2023, Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi 1.433 IKM, dengan jumlah desain mencapai 2.480 untuk kemasan dan 3.233 desain untuk merek.

“Sampai saat ini, kami sudah membantu 290 IKM untuk bantuan cetaknya,” kata Reni.

Ia mengungkapkan bahwa jumlah IKM yang telah memperoleh bantuan dalam program Klinik Desain Merek Kemas mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2021, Kemenperin telah membantu 100 IKM, meningkat menjadi 212 IKM pada 2022, dan per 3 Oktober 2023, terdapat 196 IKM yang memperoleh bantuan Kemenperin melalui Klinik Desain Merek Kemas.

“Berarti IKM kita bertambah. IKM kita tambah banyak yang sadar untuk memperbaiki kemasannya,” ujar Reni.

Ia berharap melalui perbaikan kemasan, daya saing produk dalam negeri dapat meningkat hingga ke tingkat global.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023