Indonesia berada pada tingkat kehilangan terendah yaitu hanya sebesar 21 dolar AS atau Rp203.973 per tahun.
Jakarta (ANTARA News)- Masyarakat Indonesia adalah orang yang paling cermat dalam mengelola tingkat kehilangan uang tunai akibat tertinggal di rumah atau mobil atau mata uang asing yang tidak terpakai setelah pergi berlibur atau perjalanan bisnis.

"Indonesia berada pada tingkat kehilangan terendah yaitu hanya sebesar 21 dolar AS atau Rp203.973 per tahun. Jumlah tersebut jauh di bawah rata-rata tingkat kehilangan uang tunai di negara-negara lain yang mencapai 365 dolar atau Rp3.545.245," ujar direktur Utama PT Visa Worldwide Indonesia, Ellyana Fuad berdasarkan hasil kajian Visa Payment Attitudes yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan jumlah ini setara dengan harga 6,5 gram emas yang bisa membantu kehidupan sebuah keluarga di Bangladesh yang terdiri dari empat orang selama satu tahun.

"Gaya hidup yang sibuk membuat seseorang tidak menyadari akan hal-hal kecil di sekitar mereka, seperti misalnya uang receh atau uang kembalian. Rata-rata masyarakat meninggalkan sebesar 80 dolar (Rp777.040) uang receh yang tidak terpakai di mobil, rumah, dan kantor," ujar dia.

Dari hasil survei di beberapa negara, masyarakat Jepang memiliki angka paling mengejutkan dengan 337 dolar (Rp3.273.281) uang receh yang terlupakan. Masyarakat Indonesia adalah yang paling hemat dengan jumlah uang receh yang tidak digunakan hanya 21 dolar (Rp 203.973).

"Kembali dari liburan dengan kantong yang penuh dengan mata uang asing juga merupakan hal yang umum terjadi. Menurut penelitian ini, masyarakat rata-rata membawa 285 dolar (Rp 2.768.205) dalam mata uang asing ketika kembali dari perjalanan," ujar dia.

Ia mengatakan masyarakat Singapura umumnya membawa sebanyak 625 dolar Singapura (Rp6.070.625) di saku mereka ketika kembali dari perjalanan bisnis atau liburan.

Di sisi lain,Indonesia, Korea Selatan dan Taiwan, adalah yang paling cermat dalam menggunakan uang mereka dengan membawa kembali hanya sebesar satu dolar (Rp 9.713). Sementara sebagian besar responden akan mempertahankan uang yang tersisa untuk penggunaan di masa depan, dan sekitar satu dari lima akan memberikan sisa uang pada orang lain atau melupakan begitu saja.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013