Wilayah yang ditargetkan, sekarang itu ada di Sumatera Selatan dan juga di Banten
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika membidik Sumatera Selatan (Sumsel) dan Banten untuk menjadi wilayah pengembangan kemasan ramah lingkungan, seperti kemasan yang berbahan dasar pulp hingga singkong.

“Wilayah yang ditargetkan, sekarang itu ada di Sumatera Selatan dan juga di Banten,” kata Putu di Jakarta, Jumat.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers, “AllPack Indonesia, AllPrint Indonesia 2023” di Gedung Kementerian Perindustrian.

Putu menjelaskan bahwa bahan dasar pulp yang digunakan untuk kemasan berbasis paperboard tidaklah berasal dari penebangan hutan atau deforestasi. Pulp tersebut, kata dia, berasal dari penanaman khusus.

Keunggulan bagi Indonesia sebagai negara tropis, lanjut Putu, yakni penanaman yang hanya membutuhkan waktu 3-5 tahun untuk menghasilkan kayu yang siap menjadi pulp. Sedangkan, untuk negara-negara lain yang berada di wilayah subtropis, membutuhkan waktu hingga 12 tahun.

“Jadi, kalau berbicara masalah kemasan dari bahan baku pulp atau degradable plastic dari singkong, itu pasti ramah lingkungan. Pasti ramah lingkungan,” ucap Putu.

Ia melihat Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan kemasan berbasis pulp lebih lanjut karena sudah memiliki sumber bahan baku. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pengembangan kemasan berbasis paperboard sudah mencapai 28 persen secara global.

Oleh karena itu, ia mengajak kepada masyarakat untuk melanjutkan pengembangan kemasan berbasis paperboard dan plastik biodegradable guna mengubah wajah kemasan produk Indonesia menjadi lebih ramah lingkungan.

“Kita coba mendorong sehingga kita mempunyai keunggulan di dalam mendukung industri kemasan ini. Kita kembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” kata Putu.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah sudah berupaya untuk mengenalkan gelas berbasis paperboard pada KTT G20 2022 lalu. Akan tetapi, setelah mempertimbangkan aspek keamanan, penyelenggara KTT G20 tetap menggunakan gelas berbahan kaca.

“Seperti itulah yang sudah kita kembangkan,” kata Putu.

Baca juga: 180 UMKM berpartisipasi di pameran pengemasan 2023

Baca juga: Kemenperin dukung produsen AMDK gunakan teknologi ramah lingkungan

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023