Kegiatan pelatihan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Harapannya usai pelatihan akan banyak pelaku start up dari penyandang disabilitas
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) memfasilitasi pelatihan usaha serta penguatan keterampilan bagi masyarakat, tidak terkecuali terhadap penyandang disabilitas.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut sebanyak 360 penyandang disabilitas telah mengikuti program pelatihan start up, pendampingan rintisan usaha, memulai bisnis, hingga pemasaran produk, yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) provinsi.

"Pelatihan start up bagi penyandang disabilitas digelar di sejumlah daerah, antara lain Kabupaten Jember, Jombang, Ngawi, Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Situbondo Banyuwangi, dan Kota Pasuruan," kata Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat.

Menurutnya, pelatihan tersebut adalah upaya nyata untuk membangun ketahanan ekonomi bagi masyarakat. Bagi para penyandang disabilitas bisa menjadi penguatan agar berdaya secara ekonomi dan mandiri.

Baca juga: Pemprov Jatim perkuat dukungan penyandang disabilitas lewat UPT

"Kegiatan pelatihan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Harapannya usai pelatihan akan banyak pelaku start up dari penyandang disabilitas," ujar Khofifah.

Ia mengatakan pelatihan yang diberikan bermacam-macam bentuknya. Misalnya di Jember, penyandang disabilitas diajarkan untuk membuat batik. Sedangkan di Pasuruan diajarkan membuat frozen food atau makanan beku. Selain itu di daerah kabupaten lainnya diajari kriya tangan, pembuatan kue basah, dan lain sebagainya.

Materi pelatihannya tidak hanya terkait proses produksi, namun juga standarisasi produk, penguatan pemasaran digital,hingga pemanfaatan aplikasi digital untuk membuat materi promosi, semisal menggunakan Canva.

Baca juga: Gubernur: UMKM sumbang 58,36 persen PDRB Jatim

Para penyandang disabilitas juga diajak untuk belajar berjualan melalui e-commerce Indonesia.

"Strategi berjualan tanpa modal sebagai drop shipper juga diajarkan kepada mereka. Diharapkan para pelaku usaha disabilitas ini nantinya juga bisa go digital sesuai perkembangan teknologi saat ini. Dengan begitu usaha mereka juga berkesempatan naik kelas," ucapnya.

Khofifah mengungkapkan pelatihan yang diberikan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Jatim bukan hanya ditujukan bagi yang belum punya usaha.

"Mereka yang sudah memiliki usaha skala rumahan atau tingkat kecil hingga menengah juga bisa mengikuti pelatihan agar mampu naik kelas," katanya.

Baca juga: Menteri Sosial janjikan modal usaha bagi penyandang disabilitas
Baca juga: Sandiaga Uno salurkan bantuan modal usaha untuk disabilitas
Baca juga: KemenKopUKM tegaskan dukungan pembinaan pelaku usaha mikro disabilitas

 
 

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nasrullah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023