Jakarta (ANTARA) - Panitia Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) 2023 sebagai kegiatan tahunan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), menyiapkan hadiah uang tunai dengan total Rp245 juta.

"AJA tahun 2023 mengusung tema, merawat semangat kebangsaan dan demokrasi. Seluruhnya ada tujuh kategori dengan total hadiah uang tunai sebesar Rp245 juta," kata Ketua Panitia Rita Sri Hastuti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan kategori itu yakni Liputan Berkedalaman (indepth reporting) untuk media cetak (AA1). Liputan Berkedalaman untuk media siber (AA2). Liputan Berkedalaman untuk media televisi (AA3). Liputan Berkedalaman untuk media radio (AA4).

Lalu, Karya Foto Jurnalistik untuk Media Cetak dan Media Siber (AA5). Karya Karikatur Opini untuk Media Cetak dan Media Siber (AA6) dan Karya Jurnalistik Video Media Sosial (AA7).

"Batas waktu pengiriman naskah, tanggal 30 November 2023, pukul 23.59 WIB," ujarnya.

Dia menjelaskan naskah dikirim ke https://s.id/ADINEGORO2023. Karya yang dikirim baik media cetak, media siber, media televisi, media radio, maupun video media sosial tidak bersambung/tidak berseri," jelasnya.

Kata dia, para peserta dinilai berdasarkan karya-karya yang sudah dipublikasikan, ditayangkan, atau disiarkan di media cetak, media siber, media televisi, media radio, atau media video media sosial periode 1 Desember 2022 hingga 30 November 2023.

Pengiriman naskah sudah dibuka sejak 1 Oktober 2023 dan ditutup pada 30 November 2023.
Penjurian berlangsung pada bulan Desember dengan dewan juri terdiri atas tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang menguasai bidang jurnalistik sesuai kriteria penilaian dan bekerja secara profesional.

"Pemenang untuk setiap kategori akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp35 juta," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan apresiasi PWI untuk masyarakat pers yang bekerja dengan semangat profesionalisme.

"Sebagaimana anugerah olah raga dan anugerah kebudayaan,“ ujarnya.

Kata dia, tema merawat semangat mebangsaan dan demokrasi, diangkat dari kutipan Adinegoro pada 1953. Sebagaimana diketahui, Adinegoro yang bernama lengkap Djamaluddin Gelar Datuk Maradjo Sutan, dikenal sebagai perintis jurnalistik Indonesia.

"Tulisan-tulisan Adinegoro, yang beredar pada era 1950-an, banyak menekankan pentingnya merawat semangat kebangsaan dan demokrasi. Sebuah tema yang tetap relevan dengan persoalan bangsa hingga sekarang," katanya menegaskan.
Baca juga: PWI kembali selenggarakan Anugerah Jurnalistik Adinegoro
Baca juga: Anugerah Jurnalistik Adinegoro digelar lagi tahun ini
Baca juga: PWI umumkan peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022

Pewarta: Fauzi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023