Jakarta (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggandeng Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengajarkan cek fakta bagi mahasiswa yang kebanyakan merupakan pemilih pemula pada Pilpres dan Pilkada tahun depan di tengah berseliwerannya berita hoaks.

"Peradaban perlu dibangun melalui kebenaran bukan pembenaran. Dan kebenaran perlu dicari dengan melakukan verifikasi. Oleh karena itu ketrampilan cek fakta menjadi modal penting bagi para calon jurnalis yang akan mengawal kebenaran bagi publik," kata Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKom) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan setiap tahun politik kerap banyak konflik terjadi di masyarakat akibat maraknya berita bohong atau hoaks, sehingga anak muda yang melek teknologi, termasuk mahasiswa, diharapkan bisa membantu kerja para penggiat anti fitnah dan berita hoaks untuk melawan maraknya informasi sesat tersebut.

Sementara itu Koordinator wilayah Mafindo Yuli setiyowati, dalam kelas Cek Fakta yang diadakan di Kampus UIN Ciputat pada 5 Oktober 2023 mengatakan banjir informasi hoaks setiap waktu tidak bisa dilawan oleh sekelompok orang saja, karena kecepatan informasi hoaks diproduksi tidak sebanding dengan bantahan atas informasi tersebut.

Baca juga: Mahasiswa UIN diminta pelajari multikulturalisme saat KKN di Jepang

Baca juga: Pakar: Ujaran kebencian-hoaks disebabkan kurangnya literasi digital


"Butuh kolaborasi semua pihak untuk saling membahu membendung berita hoaks tersebar luas," ucapnya.

Hoaks atau berita bohong di Indonesia, jumlahnya terus bertambah. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejak Agustus 2018 hingga Mei 2023 sebanyak 11.642 konten hoaks telah diidentifikasi.

Kepala Program Studi (Prodi) Jurnalistik FDIKom UIN Jakarta, Bintan Humeira, mengharapkan workshop yang dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai elemen mahasiswa kampus ini menjadi langkah nyata dalam mengawal proses demokrasi yang aman dan nyaman menjelang Pilpres 2024.

"Kami berharap kegiatan ini dapat melahirkan para penggiat literasi anti hoaks dari mahasiswa sebagai intelektual sekaligus aktivis muda yang sebagian besar adalah pemilih pemula. Langkah kolaborasi untuk melawan hoaks menjadi urgensi di era digital saat ini," tutur Bintan yang menginisiasi kegiatan itu.

Kelas Cek Fakta itu merupakan gelaran kedua setelah kampanye anti berita hoaks yang digelar UIN-Mafindo.

Aktivitas pertama dilakukan saat Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk orientasi mahasiswa baru di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 15 Agustus 2023 yang diikuti 850 mahasiswa.*

Baca juga: Guru Besar Filologi UIN Jakarta raih penghargaan Pustaka Paripalana

Baca juga: Guru Besar UIN Jakarta berpesan untuk menjalin tali persaudaraan umat

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023