Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama kementerian dan lembaga lainnya terus memantau percepatan penanganan bencana pascagempa magnitudo 5,6 yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan, belakangan banyak terjadi bencana di Indonesia namun BNPB tetap memperhatikan penanganan bencana di Cianjur.

Suharyanto mengimbau agar semua unsur untuk mempercepat proses penanganan bencana, mengingat sudah lebih dari sembilan bulan bencana terjadi.

“Penanganan bencana di Cianjur per hari ini sudah lebih dari sembilan bulan, segera dipercepat segera aja laksanakan,” ujar Suharyanto.

Jika masih ada masyarakat yang alami kerusakan rumah kategori berat namun belum selesai pengerjaannya, diharapkan untuk mendata ulang dan memprioritaskan terlebih dahulu.

“Kalau yang rusak berat, tolong ini menjadi prioritas,” pungkasnya.

Dalam rapat di Kantor Bupati Cianjur pada Jumat (6/10), Suharyanto menjelaskan ia mengarahkan para Deputi BNPB untuk mempercepat pelaksanaan pengendalian bencana di Cianjur.

BNPB hingga 30 September 2023 telah mencairkan dana bantuan perbaikan rumah rusak tahap 1, 2 dan 3 kepada korban terdampak sebanyak 60.746 kepala keluarga dengan total dana mencapai Rp2 triliun.

Baca juga: Cianjur berupaya datangkan tukang bangunan untuk bantu penyintas gempa

Baca juga: Kepala BNPB desak Pemkab Cianjur segera tuntas rehabilitasi pascagempa

Baca juga: Wapres tekankan komitmen pemerintah tangani pascagempa Cianjur

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023