Jakarta (ANTARA) - Pakar manajemen dari Universitas Indonesia Prof Rhenald Kasali mengatakan sekolah perlu membudayakan pola pikir berkembang pada para siswa.  

“Sekolah perlu membudayakan pola pikir berkembang, jangan biarkan siswa merasa mudah puas dan mencari pencapaian yang mudah saja,” ujar Rhenald dalam Konferensi Tahunan 13 HighScope Indonesia, di Jakarta, Sabtu.

Dia menambahkan sekolah perlu memberi tantangan bagi siswa. Meski demikian, jangan sampai tantangan tersebut mengancam siswa atas pencapaian yang telah diraih orang lain.

Penulis buku yang juga pemenang penghargaan Meet Me in the Middle dan Day One and Beyond, Fair isn’t Always Equal: Assesment and Grading in th Differentiated Classroom, Rick Wormeli, mengatakan terkadang guru mengabaikan pentingnya pengembangan fungsi eksekutif pada siswa.  

Rick menjelaskan banyak guru yang mengabaikan pengembangan siswa padahal masa depan pendidikan itu ada di tangan para siswa. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya mengejar jawaban siswa untuk memperoleh suatu jawaban yang benar.

“Siswa harus bertanya sebanyak mungkin, karena orang yang bertanya adalah orang yang paling banyak belajar,” jelas Rick.

Pendiri dan CEO HighScope Indonesia, Antarina SF Amir, mengatakan konferensi tahunan bertujuan untuk bertukar ide dan terlibat dalam pembelajaran tanpa henti.

Konferensi tersebut menghadirkan sejumlah pakar pendidikan yang diakui secara global sebagai pembicara di antaranya Rhenald Kasali, Rick Wormeli, Monica Burns, Elizabeth McLampy, Tiza Mafira, dan Diah Arum Witasari.

Baca juga: Rhenald Kasali memaparkan keberhasilan transformasi Pos Indonesia

Baca juga: Kemenko PMK dorong pendanaan khusus untuk sekolah inklusi

Baca juga: Pola pikir perempuan perlu lebih berkembang di era web3


 

 

 

Pewarta: Indriani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023