Jakarta (ANTARA) - Praktisi mindfulness Adjie Santosoputro mengatakan metode mindfulness atau hidup berkesadaran dapat mencegah terjadinya perundungan di sekolah.

“Mindfulness merupakan upaya melatih diri kita untuk jeda sejenak, kita sama-sama tahu dalam beberapa waktu terakhir marak perundungan termasuk kekerasan pada diri kita sendiri,” ujar Adjie pada penyelenggaraan Mindfulness Festival yang diselenggarakan Sekolah Global Sevilla, di Jakarta, Sabtu.  

Dia menjelaskan pada era yang menuntut kecepatan seperti saat ini, maka akan berdampak pada meningkatnya agresivitas. Dengan berlatih mindfulness, maka seseorang dapat melatih diri untuk berhenti sejenak.  

“Misalnya ketika seorang anak hendak memukul temannya, dengan mempraktikkan 'mindfulness' maka dia akan berpikir sejenak sebelum memukul temannya tersebut,” imbuh dia.

Adjie menjelaskan mindfulness bisa dipraktikkan siapa saja karena hanya butuh mengelola nafas saja. Kegiatan tersebut dapat dilakukan mulai dari mendengarkan, berjalan, menggambar, yoga, makan, dan lainnya. Sejumlah sekolah di luar negeri sudah menerapkan metode tersebut dalam kesehariannya.

Superintendent Global Sevilla School, Michael Thia, menjelaskan kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangkaian ulang tahun Global Sevilla School ke-21. Selain itu, pihaknya yakin mindfulness dapat memupuk karakter.

“Kami bangga, sebagai sekolah berbasis 'mindfulness' dapat memasukkan praktik 'mindfulness' ke dalam program pengembangan karakter. sehingga memperkuat nilai-nilai sekolah seperti memberi, welas asih dan pengendalian diri,” kata Michael.

Baca juga: Simak sejumlah kiat meningkatkan kepercayaan diri

Baca juga: Terapkan perilaku "mindfulness" untuk jaga kesehatan mental

Baca juga: Mindfulness, bantu guru berikan pengajaran secara holistik


Pewarta: Indriani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023