Gaza (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjadi 232 orang, dengan 1.697 orang lainnya luka-luka, demikian menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Sabtu (7/10).

Serangan udara tersebut dilakukan sebagai respons atas serangan roket sebelumnya oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Militer Israel mengonfirmasi bahwa pejuang Palestina telah meluncurkan hampir 3.000 roket ke Israel, dan puluhan pejuang telah menyusup ke Israel selatan.

Hamas, kelompok pejuang yang menguasai Jalur Gaza, mengeklaim telah menangkap sejumlah perwira dan tentara Israel, seraya menambahkan bahwa mereka ditahan di "tempat yang aman."

 Sebagai respons, militer Israel mengatakan pihaknya telah menargetkan lokasi dan markas Hamas dengan puluhan pesawat tempur di berbagai wilayah di daerah kantong pesisir tersebut.

Israel Katz, Menteri Energi Israel, juga mengatakan bahwa negaranya akan memutus aliran listrik ke daerah kantong Palestina itu menyusul serangan Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan dalam sebuah pidato nasional bahwa Israel sedang dalam keadaan perang dan memerintahkan mobilisasi cadangan secara penuh.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengadakan pertemuan darurat dengan para pejabat penting, menekankan hak rakyat Palestina untuk membela diri melawan pasukan dan pemukim Israel. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023