Tingkat hunian ini berkorelasi dengan lama hunian rata-rata selama dua hari.
Mataram (ANTARA) - Sektor pariwisata di Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menggeliat pascapandemi COVID-19.

Marketing Comunication Hotel Aruna Senggigi Mayang Kristianti, Senin, menyebutkan tingkat hunian di hotelnya mencapai 80 persen dari 136 kamar tersedia.

"Tingkat hunian ini berkorelasi dengan lama hunian rata-rata selama dua hari," katanya kepada peserta "Pelatihan Jurnalisme Konvergensi Wartawan Sumbawa Barat" yang digagas oleh PT AMMAN.

Kondisi tersebut, kata Mayang lagi, berbeda jauh dibandingkan saat pandemi yang hanya 16,63 persen pada tingkat hunian dengan lama tinggal yang sama.

"Senggigi merupakan salah satu destinasi utama di Pulau Lombok. Memang belum normal. Tapi syukurlah kondisi ini sudah jauh berbeda dibandingkan saat pandemi dulu," katanya lagi.

Mayang mengungkap untuk wisatawan mancanegara yang terbanyak saat ini berasal dari Italia, karena berkaitan dengan musim libur panjang di negeri pizza tersebut.

Selain itu, event Motogp yang dihelat pada 15 Oktober di Sirkuit Mandalika, Lombok, juga ikut berperan. "Selain sepak bola, orang Italia juga Spanyol sangat suka Motogp. Karena itu kami gencar melakukan promo menarik di high season di medio Oktober nanti," katanya pula.

Ia menambahkan tingginya intensitas penyelenggaraan event di Pulau Lombok, baik event nasional maupun internasional juga menjadi salah satu faktor pemulihan tingkat hunian.

Tingkat hunian sebesar 86 persen, masih jauh dibandingkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Dari data tersebut, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada periode Januari-Agustus 2023 sebanyak 4,58 juta atau naik 228,30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Pesanan kamar hotel di Senggigi buat MotoGP Mandalika capai 80 persen
Baca juga: Senggigi Sunset Jazz 2023 berdampak ekonomi bagi masyarakat

Pewarta: Riza Fahriza*M Irfan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023