Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan penyemprotan menggunakan generator bertekanan tinggi (water mist generator) yang dilengkapi cairan "eco enzyme" secara serentak di 28 gedung di wilayah tersebut untuk menekan polusi.
 
"Kita memanfaatkan 'eco enzyme' untuk mengatasi persoalan polusi yang ada di Jakarta dengan mengkombinasikan dengan 'water mist'," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Senin.

Pemerintah Kota Jakarta Pusat bekerjasama dengan komunitas Eco Enzyme Nusantara untuk melaksanakan penyemprotan yang dilakukan secara serentak di 28 gedung bertingkat yang memiliki "water mist", termasuk di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus).

Dhany menjelaskan "eco enzyme" merupakan salah satu media yang dapat berfungsi sebagai bioremediasi. Proses tersebut menggunakan organisme hidup berupa bakteri yang bertugas menangkap polutan di udara dan ketika disemprotkan, membentuk suatu senyawa yang tidak beracun dan tidak berbahaya.

"Jadi, semakin banyak mikrobakteri yang ditembakkan, maka dia akan berkembang biak dengan memakan polutan-polutan," ujarnya.

Baca juga: Kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia
 
Dengan terlaksananya program penyemprotan, Dhany mengucapkan terima kasih kepada komunitas tersebut yang telah peduli terhadap sampah sekaligus kualitas udara di Jakarta melalui pengelolaan "eco enzyme".
 
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) 1 Eco Enzyme Nusantara Juliana Ojong menjelaskan mengenai kelebihan cairan tersebut.
 
"'Eco enzyme' adalah cairan multiguna yang merupakan kumpulan dari kulit buah dan sayuran yang difermentasi selama tiga bulan yang dicampur dengan gula dan air," jelas Juliana.
 
Menurut dia, hasil fermentasi tersebut menghasilkan enzim yang dapat digunakan berbagai hal, di antaranya membersihkan lantai, digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan luka, hingga membersihkan polutan di udara.

Baca juga: Ratusan "water mist" telah terpasang di 121 gedung Jakarta
 
Perbedaan penggunaan air biasa dengan "eco enzyme" untuk "water mist", lanjut Juliana, adalah partikel enzim tersebut turut memberi manfaat pada unsur hara tanah.
 
"Ternyata saat disemprotkan di udara, tentu akan bercampur dengan yang lainnya, dia memecah menjadi oksigen yang luar biasa dan secara tidak langsung unsur hara di tanah kita juga mendapatkan kebaikannya," ujarnya.
 
Ia menyebut, penyemprotan kali ini merupakan simulasi kedua yang dilaksanakan mulai Senin tanggal 9 hingga 13 Oktober sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore.
 
Sedangkan simulasi pertama, telah dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 12 September di Balai Kota DKI Jakarta.

Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023